dc.description.abstract | Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Jenis
penelitian yang digunakan adalah true eksperimental dengan menggunakan
Posttest-Only Control Design. Penelitian ini membutuhkan 25 orang Ibu Balita di
wilayah kerja Puskesmas Pakusari. Data hasil uji kadar protein dan kalsium
dianalisis menggunakan non parametric Kruskal Wallis Test, jika hasil signifikan
maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Data hasil uji daya terima
menggunakan non parametric Friedman Test, jika signifikan dilanjutkan dengan
Wilcoxon Signed Rank Test. Penelitian ini membutuhkan 25 ibu balita yang
berada wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember sebagai subjek
penelitian dan menggunakan 12 kali pengulangan untuk pengujian kadar gizi
protein dan kalsium. Data hasil uji kadar protein dan kalsium berdasarkan Kruskal
Wallis Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
penambahan tepung daun kelor dengan proporsi 5g, 10g, dan 15g dengan nilai p
value sebesar 0,015 dan 0,016. Rata-rata kadar protein meningkat terlihat pada
perlakuan (X0, X1, X2 dan X3) secara berturut-turut adalah 7,89 %; 9,57%; 10,68%;
dan 11,91%. Rata-rata kadar kalsium meningkat terlihat pada perlakuan (X0, X1, X2
dan X3) secara berturut-turut adalah 36,37mg; 1889,9mg; 3616,36mg; dan 5159,8
mg. Ketiga perlakuan tersebut dapat meningkatkan kadar protein dan kalsium
sehingga kadarnya lebih tinggi daripada kontrol. Hasil penelitian kadar protein dan
kalsium berdasarkan Mann Whitney U Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan pada beberapa sampel dari keempat sampel biskuit. Daya terima
berupa aroma, warna, rasa dan tekstur secara statistik berbeda secara signifikan.
Berdasarkan hedonic scale test, biskuit ubi jalar ungu yang paling disukai panelis dari
segi aroma, warna dan tekstur adalah biskuit ubi jalar ungu dengan penambahan
tepung daun kelor 5g (X1). Sedangkan daya terima terhadap rasa yang paling disukai
oleh panelis adalah X0 sebagi kelompok kontrol. Biskuit ubi jalar ungu yang
disarankan bagi balita sebagai makanan tambahan yang sesuai dengan upaya
mendukung pemerintah dalam program diversifikasi pangan dan sebagai PMT
Posyandu berbasis pangan lokal. | en_US |