dc.description.abstract | Revolusi industri 4.0 merubah banyak bidang kehidupan
manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, gaya hidup manusia
dan dunia perpustakaan. Keberadaan tenaga manusia di
perpustakaan banyak tergantikan oleh teknologi sehingga
pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Fenomena tersebut,
memberikan dampak bahwa pustakawan harus melakukan
perubahan dan menyesuaiakan diri agar profesinya tidak
tertindas dengan teknologi. Menjadi keharusan pustakawan
untuk menyelaraskan dengan kebutuhan yang diharapkan
usernya. Kondisi lapangan menunjukkan pustakawan belum
banyak melakukan transformasi dan defensif dalam
menghadapi era revolusi industri 4.0. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimana upaya Perpustakaan
Universitas Jember (UNEJ) mengembangkan personal
branding pustakawan di era revolusi industri 4.0.? Tujuan
penelitian untuk menganalisis upaya Perpustakaan UNEJ
dalam membangun personal branding pustakawan. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif yang memberikan
gambaran tentang upaya Perpustakaan UNEJ dalam
membangun personal branding pustakawan mulai Desember
2017–Mei 2019. Subyek penelitian berjumlah 15 pustakawan.
Sumber data menggunakan data primer dan sekunder. Teknik
pengumpulan data menggunakan obersvasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan untuk membangun
personal branding pustakawan dilakukan dengan membangun
persepsi kualitas kelembagaan, membangun kesadaran
kualitas layanan, membangun kesadaran merek/brand
pustakawan yang terdiri dari tahapan Unaware of Brand (tidak
meyakini Pustakawan), Brand Recognition (Pengenalan
Pustakawan), Brand Recall (Pengingatan kembali tentang
pustakawan), Top of Mind (pustakawan menjadi pihan utama). | en_US |