Show simple item record

dc.contributor.advisorSUTIKTO, Tarsicius
dc.contributor.authorDAMAYANTI, Sulviana
dc.date.accessioned2020-07-01T15:33:57Z
dc.date.available2020-07-01T15:33:57Z
dc.date.issued2020-02-19
dc.identifier.nimNIM151510501252
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99530
dc.description.abstractPraktek pengelolaan lahan secara intensif yang dilakukan oleh masyarakat kerap kali menghasilkan erosi yang masuk ke badan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan lahan hutan dan sistem pertanian terhadap beberapa sifat-sifat kimia, fisika dan hasil sedimen melayang di Sub DAS Mrawan Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan pada bulan MaretOktober 2019. Metode penelitian meliputi survei, pengumpulan data, pengukuran dan pengambilan contoh sedimen serta analisis data. Parameter kimia yang di amati yaitu pH, parameter fisika yaitu DHL, kekeruhan dan konsentrasi sedimen. Parameter yang diukur dan dihitung yaitu konsentrasi sedimen Cs (mg/l), debit aliran sungai Q (m3 /detik) dan debit sedimen melayang Qs (ton/hari). Data atau informasi yang diperoleh selama penelitian akan dianalisis secara deskriptifkuantitatif, perbandingan semua parameter dan dicari korelasi-regresi konsentrasi sedimen dengan DHL masing-masing bagian Sub DAS Mrawan. Hasil pengukuran pH menunjukkan bahwa penggunaan lahan hutan dan sistem pertanian Sub DAS Mrawan memiliki kondisi pH netral dengan nilai 7,4. Hasil pengukuran DHL menunjukkan bahwa penggunaan lahan hutan dan sistem pertanian (tegal dan sawah) Sub DAS Mrawan memiliki DHL yang tergolong baik dengan nilai masing-masing secara berurutan 177,8 µmhos/cm, 280,9 µmhos/cm, dan 305,6 µmhos/cm. Hasil pengukuran kekeruhan air menunjukkan penggunaan lahan hutan Sub DAS Mrawan tergolong baik dengan nilai 14,5 NTU, sedangkan sistem pertanian Sub DAS Mrawan tergolong buruk dengan nilai 26,3 NTU untuk tegal dan 34 NTU untuk sawah. Hasil pengukuran konsentrasi sedimen dengan penggunan lahan hutan menghasilkan konsentrasi sedimen yang tergolong sedang dengan nilai sebesar 158,51 mg/l, sedangkan sistem pertanian (tegal dan sawah) menghasilkan konsentrasi sedimen yang tergolong jelek dengan rentan nilai masing-masing sebesar 364,07 mg/l dan 381,66 mg/l. Hasil pengukuran rata-rata debit aliran air dengan penggunaan lahan hutan sebesar 1,87 m3 /s, sedangkan untuk sistem pertanian tegal dan sawah secara berurutan sebesar 7,30 m3 /s dan 11,81 m3 /s. Penggunaan lahan hutan dan sistem pertanian (tegal dan sawah) menghasilkan debit sedimen melayang secara berurutan sebesar 0,004 ton/ha/th, 0,045 ton/ha/th, dan 0,046 ton/ha/th yang tergolong sangat rendah dengan nilai kurang dari 5 ton/ha/th.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectLahan Hutanen_US
dc.subjectSistem Pertanianen_US
dc.subjectPenggunaan Lahan Hutanen_US
dc.subjectSedimentasien_US
dc.titleDampak Penggunaan Lahan Hutan dan Sistem Pertanian terhadap Beberapa Sifat-Sifat Kimia, Fisika dan Hasil Sedimen Melayang Sub DAS Mrawan Di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiAgroteknologi
dc.identifier.kodeprodi1510501


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record