dc.description.abstract | Tembakau merupakan salah satu komoditas yang bisa memberikan
manfaat ekonomi, dan manfaat sosial yang bisa di rasakan oleh kalangan
masyarakat. Kabupaten Jember adalah salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur
yang diakui sebagai pusat produksi tembakau. Varietas utama tembakau yang
dapat ditanam di Kabupaten Jember adalah Besuki na-oogst sebanyak 22.425,40
kuintal. Tembakau NO (Na-Oogst) merupakan tembakau yang ditanam di akhir
musim kemarau dan dipanen atau dipetik pada awal musim penghujan, namun
terdapat bagian daun yang tidak lolos sortir dibiarkan terbuang sehingga kurang
dimanfaatkan. Daun tersebut diyakini masih dapat dimanfaatkan keberadaannya
dengan cara mengekstrak bagian daun tembakau na-oogst tersebut untuk diambil
senyawa aktifnya.
Senyawa aktif yang terkandung pada daun tembakau perlu dilakukan
ekstraksi untuk mendapatkan senyawa aktif yang diinginkan. Hasil ekstraksi
diharapkan mampu digunakan sebagai penghambat tumbuhnya bakteri patogen
yang kerapkali meresahkan masyarakat. Contoh bakteri patogen yaitu Escherichia
coli penyebab infeksi pada gangguan pencernaan dan Bacillus subtilis sebagai
penyebab infeksi pada bagian hidung, mulut, tenggorokan, saluran usus dan juga
pada saluran pencernaan. Penelitian ini dilakukan dengan perbedaan waktu
ekstraksi menggunakan pelarut etanol 80% dan aquades. Penambahan jumlah
ekstrak yang bervariasi diharapkan mampu menghambat pertumbuhan bakteri
secara maksimal namun dengan jumlah ekstrak yang minimal. Penelitian
dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni ekstrasi daun tembakau, analisa total
polifenol (Follin-ciocalteau), analisa aktivitas antioksidan, (DPPH scavenging
activity), dan analisa aktivitas antibakteri ekstrak daun tembakau dengan metode
dilusi agar untuk penentuan IC50 dan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM).
Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun tembakau na-oogst
pelarut etanol perlakuan lama waktu ekstraksi 4 jam didapatkan total polifenol
sebesar 18,19 mg GAE/g yang diperoleh dari berat 50 gram tembakau yang telah
di ekstrak dan aktivitas antioksidannya sebesar 55,31 %.
Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak daun tembakau na-oogst dengan
pelarut etanol menggunakan metode dilusi agar terhadap bakteri E.coli
menunjukan bahwa nilai KHM sebesar 0,406 mg/ml dan IC50 sebesar 0,098
mg/ml, sedangkan dengan pelarut aquades menunjukan nilai KHM sebesar 0,982
mg/ml dan IC50 sebesar 0,135. Pengujian pada B. subtilis menunjukkan bahwa
nilai KHM sebesar 0,337 mg/ml dan IC50 sebesar 0,089 mg/ml, sedangkan dengan
pelarut aquades menunjukan nilai KHM sebesar 0,657 mg/ml dan IC50 sebesar
0,276 mg/ml. | en_US |