dc.description.abstract | Salah satu komoditas andalan perkebunan di Indonesia adalah tembakau.
Tembakau merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal masyarakat Indonesia
dan merupakan salah satu komoditas ekspor. Perkebunan tembakau di Indonesia
didominasi oleh Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur yaitu di Kabupaten Jember.
Tembakau Voor-Oogst kasturi sangat banyak dibudidayakan di Kecamatan
Kalisat. Petani di Kecamatan Kalisat pada umumnya melakukan kemitraan
dengan perusahaan-perusahaan rokok. Salah satu perusahaan yang bermitra
dengan petani tembakau adalah PT.AOI (Alliance One Indonesia). Pelaksanaan
kemitraan antara petani tembakau dengan PT.AOI menggunakan sistem kontrak,
dimana petani harus mengikuti peraturan-peraturan yang diberikan oleh PT.AOI
dengan menandatangani kontrak kerjasama, namun seringkali ditemui petani yang
kurang berkomitmen dalam melakukan kemitraan. Masih terdapat petani yang
tidak mau menjual hasil panen tembakaunya ke pihak mitra dan lebih memilih
menjual tembakaunya ke pihak lain / pengepul.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola kemitraan yang
dilakukan antara petani tembakau dengan PT. AOI serta mengetahui tingkat
kepuasan petani mitra terhadap program kemitraan yang dijalankan. Alat analisis
yang digunakan untuk mengetahui pola kemitraan yaitu menggunakan analisis
deskriptif dan alat analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan petani
adalah analisis CSI (Customer Satisfaction Index) dan analisis IPA (Importance
Perfomance Analysis). Hasil peelitian menunjukkan bahwa (1) Pola kemitraan
yang dijalankan antara petani tembakau di Kecamatan Kalisat dengan PT. AOI
adalah pola kemitraan contract farming jenis kontrak pemasaran dengan Surat
Perjanjian Kontrak (SPK) sebagai acuannya. (2) Tingkat kepuasan petani
melakukan kemitraan yang dianalisis menggunakan Customer Satisfaction Index
(CSI) menunjukkan hasil 78,56% yang termasuk dalam kategori baik dan
memuaskan, sedangkan berdasarkan hasil analisis menggunakan Importance and
Performance Analysis (IPA), atribut kepuasan yang masuk dalam kuadran A
(prioritas utama) yaitu atribut respon terhadap keluhan dan waktu pembayaran
tembakau. Atribut yang masuk dalam kuadran B (pertahankan prestasi) yaitu
syarat petani mitra, prosedur penerimaan petani mitra, penetapan kwalitas daun
tembakau, harga yang ditawarkan perusahaan serta kemudahan teknisi lapang
untuk dihubungi. Atribut yang masuk dalam kuadran C (prioritas rendah) yaitu
tingkat pengetahuan teknisi lapang dan bantuan penyaluran hasil panen.Atribut
yang masuk dalam kuadran D (berlebihan) yaitu ketersediaan sarana produksi dan
frekwensi bimbingan teknis. | en_US |