dc.description.abstract | Diabetes melitus merupakan keadaan hiperglikemia yang disebabkan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein di dalam tubuh. Jumlah kasus dan
prevalensi diabetes dalam beberapa dekade terakhir terus mengalami
peningkatan. Terapi diabetes biasanya membutuhkan waktu yang lama bahkan
sampai seumur hidup. Hal ini berkaitan dengan besarnya jumlah biaya terapi dan
efek samping obat yang dapat terjadi. Kejadian ini mengakibatkan banyak orang
mulai mencari alternatif terapi. Salah satu alternatif terapi yang dapat digunakan
untuk diabetes melitus adalah kayu secang (Caesalpinia sappan L.). Tujuan dari
penelitian ini yaitu menentukan pengaruh pemberian ekstrak etanol kayu secang
(Caesalpinia sappan L.) terhadap kadar glukosa darah tikus yang diinduksi
aloksan. Ekstrak etanol kayu secang diukur kadar total flavonoidnya
menggunakan spektrofotometri UV-VIS. Hewan coba yang digunakan sebagai
sampel yaitu 24 ekor tikus jantan jenis wistar yang dibagi menjadi 6 kelompok
perlakuan yaitu: kelompok normal, kontrol negatif dengan CMC Na 1%, kontrol
positif dengan glibenklamid 0,9 mg/kg BB, kelompok ekstrak etanol kayu secang
dosis 50, 100, dan 400 mg/kgBB. Hasil penurunan kadar glukosa darah
menunjukkan bahwa semua dosis ekstrak etanol kayu secang dapat menurunkan
kadar glukosa darah tikus yang diinduksi aloksan. Penurunan kadar glukosa
darah terbesar terjadi pada ekstrak etanol kayu secang dosis 100 mg/kgBB
dengan penurunan sebesar 63,51%. Penurunan kadar glukosa darah tikus
diduga disebabkan aktivitas senyawa flavonoid dalam ekstrak. Hal ini
ditunjukkan dari hasil pengukuran kadar total flavonoid sebesar 9,588±2,198
mgQE/g sampel. | en_US |