Show simple item record

dc.contributor.authorReza Pranata
dc.date.accessioned2013-12-18T03:17:24Z
dc.date.available2013-12-18T03:17:24Z
dc.date.issued2013-12-18
dc.identifier.nimNIM070910301129
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9770
dc.description.abstractAkibat dari timpangnya aspek pemerataan banyak kalangan yang tidak dapat merasakan pembangunan itu sendiri, sehingga mengakibatkan melonjaknya jumlah keluarga miskin. Tekanan ekonomi dan juga adanya masalah di dalam keluarga tersebut, menempatkan anak sebagai pihak yang paling sering dikorbankan sehingga seorang anak tersebut terpaksa turun ke jalanan untuk turut membantu perekonomian keluarga. Tak urung jalanan menjadi pilihan yang rasional bagi anak-anak tersebut untuk mencari nafkah. Kehidupan sebagai pengemis anak menghadapkan anak-anak tersebut pada kondisi yang rawan bagi terjadinya berbagai bentuk kekerasan pada saat menjalankan aktifitasnya di jalanan. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasikan berbagai bentuk dan pelaku kekerasan yang dialami oleh seorang pengemis anak tersebut Berdasarkan penjelasan tersebut tentu hal itu bertentangan dengan beberapa kebijakan negara mengenai kesejahteraan anak. Dimana seharusnya anak memperoleh pemenuhan hak mereka dalam bertumbuh kembang baik di bidang pendidikan, perkembangan motorik, sensorik, maupun perkembangan yang sifatnya kerohanian. Anak seharusnya menghabiskan waktunya untuk bermain serta belajar Akibatnya kondisi kesejahteraan inilah mereka dapat dikatakan masih jauh dari kata sejahtera. Oleh karena itu penulis tertarik meneliti bentuk-benuk kekerasan yang dialami oleh pengemis anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk kekerasan yang dialami oleh pengemis anak pada saat menjalankan aktifitasnya di jalanan. penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Lokasi penelitian ini di pusat Kota Jember, Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 26 Maret sampai dengan 30 Mei. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik snow ball dan menemukan 10 orang informan, yaitu 8 orang sebagai informan pokok dan salah seorang dari informan pokok tersebut adalah informan kunci, 2 orang sebagai informan tambahan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi terangterangan dan observasi tersamar, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Dalam keabsahan data, penelitian ini mengguanakan teknik triangulasi sumber data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, pengemis anak pada saat menjalankan aktifitasnya sering sekali mengalami kekerasan secara langsung secara disengaja maupun tidak disengaja. Kekerasan tersebut ada berbagai bentuknya, meliputi kekerasan fisik berupa kekerasan yang dialami pengemis anak yaitu dipukul, ditendang dan berkelahi dengan anak jalanan lainya atau masyarakat sekitar. Bentuk kekerasan psikis berupa makian dan penyampaian kata-kata kotor dari masyarakat. Bentuk kekerasan secara seksual berupa mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dari masyarakat dan bentuk kekerasan sosial yang dialami pengemis anak dalam penelitian ini berupa penelantaran dari kedua orang tua dan sikap semena- mena serta acuh dari masyarakat disekitar lokasi pengemisan. Dalam penelitian ini juga berhasil memetakan bahwa terdapat pihak-pihak yang menjadi pelaku dari tindak kekerasan terhadap pengemis anak. Pihak-pihak yang dimaksud yaitu pemerintah, orang tua, masyarakat dan anak jalanan. Terkait dengan pelaku kekerasan tersebut, pola tindak kekerasan yang dialami oleh pengemis anak meliputi : pengemis anak sering kali berkelahi dengan anak jalanan yang berada di sekitar lokasi pengemisan dan masalah utamanya adalah perebutan lokasi, pengemis anak juga mendapatkan tindak kekerasan dari masyarakat yaitu dipukul, ditendang serta masyarakat acap kali melakukan kekerasan berupa makian, penyampaian kata-kata kotor dan bahkan pengusiran bila keberadaan pengemis anak tersebut dianggap menggangu, selanjutnya orang tua dari pengemis anak menyuruh seorang anak ini untuk membantu perekonomian dikeluarganya dengan menjadi pengemis dan menargetkan pendapatan per-harinya, orang tua dari pengemis anak juga melakukan penelantaran kepada anaknya dengan membiarkanya menghidupi dan memenuhi kebutuhanya sendiri sehingga seorang anak ini turun ke jalanan, serta yang terakhir pemerintah juga acap kali melakukan razia kepada pengemis anak sehingga timbul perasaan cemas dan takut pada diri pengemis anak pada saat terjadi kejarkejaran di lokasi pengemisan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910301129;
dc.subjectBentuk Kekerasan, pengemis, anaken_US
dc.titleBENTUK-BENTUK KEKERASAN YANG DIALAMI OLEH PENGEMIS ANAK (Studi Deskriptif Pada Pengemis Anak Yang Berope rasi di Kabupaten Je mber)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record