dc.description.abstract | Agroindustri kopi rakyat Ketakasi Sidomulyo adalah salah satu penghasil buah kopi di Kabupaten Jember yang bekerja sama dengan PT. Indokom Citra Persada. Buah kopi di olah dengan pengolahan primer dan pengolahan sekunder, pengolahan primer yaitu biji kopi olah semi basah dan biji kopi olah kering sedangkan pengolahan sekunder yaitu bubuk kopi. Rantai pasok di agroindsutri kopi rakyat Ketakasi Sidomulyo dimulai dari budidaya kopi, proses produksi dan distribusi ke agen. Pada setiap rantai pasok di Ketakasi menghasilkan dampak merugikan bagi lingkungan yaitu limbah dan emisi yang dihasilkan, meskipun telah dilakukan penanganan dampak lingkungan pada limbah yang dihasilkan masih kurang maksimal untuk menguranginya. Tujuan penelitian ini yaitu memilih skenario kebijakan yang tepat untuk mengurangi limbah dan emisi yang dihasilkan agroindustri kopi rakyat Ketakasi Sidomulyo Kabupaten Jember. Berdasarkan wawancara dengan ketua pabrik Ketakasi Sidomulyo di ketahui bahwa pengolahan rata-rata pabrik Ketakasi pada bulan Juli- September (panen raya) sebanyak 15 ton per hari. Pengolahan yang dilakukan menghasilkan limbah padat dan cair, limbah cair yang dihasilkan 27.000 liter dan limbah padat yang dihasilkan 3 ton. Pengolahan limbah lebih lanjut telah diterapkan pada pabrik Ketakasi yaitu pengolahan kompos untuk limbah padat dan pengolahan biogas untuk limbah cair. Pengolahan kompos di pabrik Ketakasi per bulan hanya mampu mengolah sebanyak 2 ton dengan rata-rata perhari 120 kg, sedangkan pengolahan biogas di pabrik Ketakasi per bulan sebanyak 150 m3 dengan rata-rata perhari 5 m3. Transportasi dari kebun ke pabrik memberikan emisi 934,69 ton CO2 equivalent pada satu kali pengolahan dan distribusi produk ke PT. Indokom Citra Persada juga menyumbang emisi. Berdasarkan hasil simulasi dapat diketahui bahwa skenario kebijakan yang tepat untuk mengurangi jumlah limbah dan emisi yang dapat merugikan lingkungan adalah skenario optimis. Skenario optimis dapat meningkatkan jumlah pengolahan limbah cair menjadi 20 m3, limbah padat menjadi 6 ton, total emisi turun menjadi 312.829 ton CO2 eq dan total profit sebesar Rp.62.679.901.984,00. Parameter yang diubah yaitu persentase limbah cair diolah dari 19% menjadi 76%, persentase limbah padat diolah dari 25% menjadi 75%, persentase angkut truck kebun dari 50% menjadi 100%, persentase angkut pick up dari 49% menjadi 0%, persentase
angkut sepeda motor dari 1% menjadi 0%, jumlah armada truck kebun dari 1 unit menjadi 0 unit, armada pick up dari 1 unit menjadi 1 unit dan sepeda motor dari 1 unit menjadi 1 unit. Langkah untuk menerapkan skenario optimis yang telah di ambil yaitu mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan limbah cair, mengurangi jumlah limbah padat dan mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan. Pengurangan jumlah emisi limbah cair dengan pembangunan 3 unit reaktor biogas tambahan, pengurangan limbah padat dengan penambahan 2 petakan olah kompos dan pengurangan jumlah emisi yaitu mengeliminasi armada angkut truck. | en_US |