Pengembangan Sistem Pakar untuk Kontrol Kualitas Produksi Kopi Bubuk dengan Menggunakan Metode Forward Chaining di Agroindustri Ketakasi Sidomulyo
Abstract
Kopi merupakan bahan minuman yang terkenal di seluruh dunia. Hal ini
disebabkan karena kopi baik bentuk biji, bubuk maupun seduhannya memiliki
aroma khas yang tidak dimiliki oleh bahan minuman lainnya. Agroindustri Kopi
Ketakasi Sidomulyo merupakan agroindustri yang mengolah kopi rakyat menjadi
kopi biji olahan utuh dan kopi bubuk. Proses produksi kopi yang terdapat di
Agroindustri Kopi Ketakasi Sidomulyo dapat digolongkan menjadi dua jenis
proses pengolahan yaitu proses olah basah dan proses olah kering. Proses
pengolahan biji kopi dilakukan oleh pekerja pada setiap bagian proses pengolahan
dengan tetap dilakukan pengawasan mutu produksinya. Pengawasan mutu
dilakukan mulai dari pemilihan bahan baku, hingga penyimpanan biji kopi pada
gudang penyimpanan. Ketika permintaan produk meningkat sering terjadi kendala
pada saat proses produksi berlangsung, misalnya terdapat biji pecah pada saat
proses pulper (pemisahan kulit biji) dan pada saat itu diperlukan pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat, namun pada kenyataannya pekerja pada setiap
bagian tidak dapat langsung mengambil keputusan secara langsung melainkan
harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada seorang pakar yang pada industri ini,
yaitu kepala bagian produksi karena minimnya pengetahuan pekerja terhadap
pengolahan kopi secara menyeluruh. Proses pengambilan keputusan dengan cara
seperti ini mempunyai kelemahan dari sisi waktu dan sumber informasinya
mengingat pakar tidak selalu ada di tempat sehingga proses pengambilan
keputusan berjalan dengan lambat.
Salah satu alternatif untuk meningkatkan pengetahuan pekerja untuk
mendukung proses pengambilan keputusan adalah melalui akusisi pengetahuan
pakar dalam bentuk sistem pakar. Sistem pakar yang digunakan untuk kontrol
kualitas proses produksi kopi bubuk ini menggunakan metode forward chaining.
Sistem pakar ini dirancang dengan Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2007
sebagai database. Data yang dijadikan untuk merancang sistem pakar ini adalah
hasil wawancara dengan pakar yang dalam hal ini adalah kepala bagian produksi
Agroindustri Ketakasi dan SOP proses produksi kopi bubuk. Hasil analisa dari
sistem pakar ini adalah berupa solusi dan rekomendasi terkait kendala yang
terjadi pada setiap proses pengolahan kopi bubuk. Akurasi dari hasil identifikasi
berjalan dengan baik sesuai dengan kondisi di lapangan yang didasarkan pada data
SOP dan hasil wawancara dengan pakar. Kesimpulan ini dapat diperoleh setelah
melakukan proses validasi dengan pakar yang dalam hal ini adalah kepala bagian
produksi Agroindustri Ketakasi.