Show simple item record

dc.contributor.advisorKUSWARDHANI, Nita
dc.contributor.advisorPURNOMO, Bambang Herry
dc.contributor.authorMISBAHUDIN, Muhammad
dc.date.accessioned2019-11-26T07:57:22Z
dc.date.available2019-11-26T07:57:22Z
dc.identifier.nim141710301031
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96316
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara agraris yang beriklim tropis, sehingga hampir semua jenis tanaman dapat tumbuh subur di negara Indonesia salah satunya adalah tanaman kopi. Kopi merupakan komoditi yang sudah lama dimanfaatkan sebagai salah satu komoditi perkebunan unggulan yang peranannya cukup penting terhadap perekonomian nasional. Jember merupakan daerah yang cukup potensial sebagai tempat pengembangan industri kopi hal tersebut didukung karena selain Jember merupakan salah satu dari dua daerah penghasil kopi utama di Jawa Timur, Jember juga merupakan tempat berdirinya pusat penelitian kopi dan kakao serta memiliki kawasan atau lahan penghasil kopi yang cukup luas salah satunya adalah lereng pegunungan Argopuro yang terdiri dari Kecamatan Sumberbaru, Tanggul, Bangsalsari, Panti, Sukorambi dan Arjasa. Indonesia sebagai salah satu dari 5 besar Negara penghasil kopi didunia terutama kopi Robusta, ternyata Indonesia masih menghadapi berbagai macam kendala yang dapat mempengaruhi pertanian kopi. Salah satu kendala yang dihadapi di Jember adalah meskipun green bean kopi Robusta yang dihasilkan memiliki jumlah yang cukup banyak dan sebagian telah menembus pasar ekspor akan tetapi produk dengan mutu relatif rendah juga masih terdapat dalam jumlah yang relatif banyak dimana mutu green bean kopi Robusta yang dihasilkan masih memiliki kadar air dan nilai kecacatan yang relatif tinggi, sehingga produk yang dihasilkan masih dihargai rendah oleh pedagang pengumpul maupun konsumen termasuk eksportir, rendahnya mutu kopi yang dihasilkan dipengaruhi oleh proses produksi yang belum maksimal dikarenakan sarana–sarana penunjang proses produksi yang masih kurang. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu kopi adalah dengan memperbaiki dan mengoptimalkan proses produksi yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi parameter mutu fisik green bean kopi Robusta dan meningkatkan kualitas fisik kopi Robusta dengan metode Quality Function Deploiment serta merumuskan kebijakan operasional yang direkomendasikan kepada produsen dalam upaya peningkatan mutu fisik kopi Robusta. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas fisik green bean kopi Robusta di kawasan Lereng Pegunungan Argopuro Jember khususnya di Desa Badean Kecamatan Bangsalasari. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survey, wawancara, penyebaran kuesioner dan mengadakan FGD (Focus Group Discussion). Data sekunder diperoleh dari data literatur dan data pendukung lainnya dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Karang Pakel Badean Bangsalsari Jember. Sedangkan metode pengolahan data yang digunakan yaitu QFD dan Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat 9 atribut mutu fisik pada proses perbaikan kualitas green bean kopi Robusta yaitu keseragaman ukuran, ukuran biji kopi, bentuk biji kopi, berat biji kopi, kecerahan warna, intensitas biji pecah, ada tidaknya lubang, tingkat kebersihan biji kopi, dan kadar air. Lima atribut mutu fisik green bean kopi Robusta yang harus di perbaiki berdasarkan nilai bobot absolut dan rasio perbaikan adalah kadar air dengan nilai bobot absolut paling tinggi sebesar 7,6, intensitas biji pecah dengan nilai bobot absolut sebesar 7,2, tingkat kebersihan biji kopi dengan nilai bobot absolut 6,7, dan keseragaman ukuran dengan nilai bobot absolut sebesar 6,0, serta atribut mutu kecerahan warna dengan nilai bobot absolut sebesar 6,0. Perbaikan respon teknis sebaiknya dilakukan dengan meningkatkan kualitas SDM atau tenaga kerja dalam proses (pemetikan buah, pemecahan gelondong, sortasi gelondong, hulling, dan sortasi biji) dengan cara training atau pembelajaran terutama dalam pengaturan dan pengoperasian mesin pulper dan huller untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan, penambahan alat sortasi berupa ayakan atau kotak sortasi sebagai alat bantu grading, serta penambahan alat ukur kadar air untuk menjaga kadar air bahan yang sesuai dengan standar, penggunaan rak para-para pada proses pengeringan untuk membantu mengeringkan bahan secara sempurna dan penambahan saluran kipas pembuangan (exhaust fan) di bagian atap gudang pada proses penggudangan untuk menjaga kelembaban ruangan, serta penggunaan karung goni sebagai wadah dan ditempatkan untuk tidak bersentuhan langsung dengan dinding dan lantai gudangen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141710301031;
dc.subjectINDONESIAen_US
dc.subjectnegara agrarisen_US
dc.subjectberiklim tropisen_US
dc.subjectjenis tanamanen_US
dc.subjecttumbuh suburen_US
dc.subjecttanaman kopien_US
dc.subjectkopi.en_US
dc.subjectkomoditi perkebunan unggulanen_US
dc.subjectkomoditien_US
dc.subjectperkebunan unggulanen_US
dc.titlePeningkatan Kualitas Fisik Kopi Robusta (Coffee Robusta Lindl) di Lereng Pegunungan Argopuro (Studi Kasus di UD. Barokah Desa Badean Bangsalsari Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record