dc.description.abstract | Jamur Krispy adalah olahan pangan yang dapat dijadikan sebagai
hidangan makan ataupun camilan yang terbuat dari bahan dasar jamur tiram yang
diolah dengan tepung bumbu dan telur dengan proses penggorengan dan memiliki
tekstur yang krispy. Melihat prospek industri berbahan baku jamur tiram yang
baik, banyak industri baru yang memilih memproduksi bahan baku ini untuk
dijadikan jamur krispy. Salah satu industri tersebut adalah IKM Berkah Cinta
Trenggalek. Kondisi ini menyebabkan persaingan usaha yang semakin tinggi.
Oleh karena itu, perlu menciptakan kepuasan konsumen dengan cara peningkatan
kualitas produk.
Pengukuran tingkat kepuasan konsumen digunakan untuk mengetahui
tingkat kinerja produk yang telah diraih oleh perusahaan. Apabila kinerja produk
masih belum baik, dapat dilakukan perbaikan kualitas. Metode yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen yaitu Customer
Satisfaction Index (CSI), Importance Performance Analysis (IPA) untuk
mengetahui tingkat kinerja dari setiap atribut kualitas, dan Matrix Diagram untuk
mengetahui hubungan ketarkaitan spesifikasi teknis pembuatan jamur krispy
dengan indikator kualitas yang berkinerja rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tingkat kepuasan konsumen
terhadap Jamur Krispy dari metode CSI sebesar 79,73%. Hasil analisis
menggunakan IPA didapatkan 5 indikator atribut kualitas yang berkinerja rendah
dengan harapan konsumen yang tinggi. Sehingga 5 indikator ini perlu dilakukan
analisis lebih lanjut menggunakan Matrix Diagram, hasil yang diperoleh
didapatkan bahwa rekomendasi kebijakan yang dapat digunakan untuk proses
peningkatan kualitas ada 3 yang memiliki nilai diatas 18 yaitu memperbaiki
desain produk dengan melakukan perancangan ulang produk, perancangan ulang
atau mencari komposisi yang tepat untuk menghasilkan rasa yang enak dan
konsisten, serta pengaturan tekanan yang tetap stabil pada saat proses
penggorengan, dan mengatur pemakaian minyak goreng. | en_US |