Strategi Pengembangan Agroindustri Kopi Robusta Di Lereng Pegunungan Argopuro Jember
Author
SARI, resty Nurmala
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi lokasi penghasil kopi
robusta yang potensial untuk pengembangan agroindustri, mengidentifikasi faktor–
faktor yang mempengaruhi pengembangan agroindustri kopi robusta, serta
merumuskan strategi pengembangan dan rekomendasi untuk wilayah penghasil
kopi robusta di lereng Pegunungan Argopuro Jember. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat dan
kelompok tani kopi robusta wilayah Lereng Pegunungan Argopuro Jember. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data
primer dikumpulkan melalui survey, pengamatan, wawancara, penyebaran
kuesioner dan mengadakan FGD (Focus Group Discussion). Data sekunder
diperoleh dari data kelompok tani di lereng pegunungan Argopuro Jember dan data
pendukung lainnya dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan
Kabupaten Jember, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember, Pusat Penelitian
Kopi dan Kakao Indonesia, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Karang
Pakel Badean Bangsalsari Jember. Metode analisis data yang digunakan yaitu
location quotient (LQ), factor analysis, clustering, analisis SWOT dan AHP.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu wilayah lereng pegunungan Argopuro
Jember yang paling berpotensial menjadi penghasil kopi adalah kecamatan
Bangsalsari dengan nilai LQ yang diperoleh 5,02. Kemudian terdapat sembilan
faktor yang mempengaruhi pengembangan agroindustri kopi robusta terdiri dari
proses produksi, kualitas, SDM, kelembagaan, permodalan, alat dan teknologi,
pemasaran, pendidikan dan anggota kelompok tani. Hasil analysis factor diperoleh
nilai KMO 0,590 > 0,5 dan nilai signifikansi Bartlett's Test of Sphericity adalah
0,001 < 0,05 sehingga dapat diperoleh hasil analisis faktor tepat digunakan dalam
strategi pengembangan agroindustri kopi robusta. Hasil anti image matrices
diperoleh 5 faktor yang dapat digunakan analisa lebih lanjut yaitu pemasaran
(0,737), kualitas (0,709), hasil produksi (0,707), permodalan (0,673) dan teknologi
(0,633). Dari hasil tersebut diperoleh 3 cluster yang terbentuk. Dari setiap cluster
dilakukan analisis untuk faktor internal dan eksternal dengan matrik SWOT
sehingga diperoleh alternatif strategi pengembangan agroindustri. Berdasarkan
hasil pengolahan data dengan metode AHP strategi pengembangan dan
rekomendasi untuk cluster 1 atau cluster Mandiri yaitu aspek teknis (0,405) dengan
strategi peningkatan kualitas SDM (0,291), cluster 2 atau cluster Sejahtera yaitu
aspek ekonomi (0,257) dengan strategi meningkatkan akses pasar berbasis
teknologi informasi (0,299), dan untuk cluster 3 atau cluster Makmur Jaya yaitu
aspek teknis (0,315) dengan strategi pengembangan agroindustri kopi dengan
peningkatan nilai tambah kopi robusta menjadi produk baru (0,268).