Show simple item record

dc.contributor.authorTika Ayuning Tyas
dc.date.accessioned2013-12-18T02:04:06Z
dc.date.available2013-12-18T02:04:06Z
dc.date.issued2013-12-18
dc.identifier.nimNIM060910101073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9620
dc.description.abstractDengan adanya globalisasi, secara tidak langsung negara-negara dipaksa untuk menjalin kerja sama guna mempertahankan eksistensinya di dunia internasional. Sebagai salah satu negara yang terkena imbas globalisasi, Indonesia mau tidak mau menyesuaikan diri dengan perkambangan terkini oleh karena itu saat ini Indonesia menjalin kerja sama dengan berbagai negara. Kerja sama pun memiliki berbagai macam bentuk yaitu kerja sama bilateral, kerja sama regional, dan kerja sama multilateral. Indonesia lebih cenderung memilih kerja sama regional karena dianggap lebih bisa menguntungkan Indonesia, salah satu kerja sama regional yang dijalin Indonesia yaitu ASEAN. ASEAN merupakan kerja sama regional di kawasan ASIA Tenggara yang beranggota negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Di mana kerja sama ini melingkupi berbagai bidang, salah satunya yaitu bidang ekonomi yang dapat dijalankan melalui perdagangan bebas. Kerja sama di bidang ini tidak hanya melibatkan negara-negara anggota ASEAN saja, ada pula yang melibatkan negara lain, salah satunya yaitu China. ASEAN memilih China sebagai rekan dalam menjalankan kerja sama perdaganagn bebas karena China dikenal sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi sangat kuat. Kerja sama antara ASEAN dan China tersebut dikenal dengan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060910101073;
dc.subjectACFTAen_US
dc.titleDAMPAK NEGATIF PEMBERLAKUAN ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AGREEMENT) TERHADAP INDUSTRI INDONESIAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record