Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Bedadung Kabupaten Jember Menggunakan Persamaan Streeter-Phelps (Segmen Desa Rowotamtu-Curahmalang)
Author
Rahayu, Puri
Metadata
Show full item recordAbstract
Sungai Bedadung merupakan sungai utama di Wilayah Kabupaten Jember dengan panjang sungai 46.875 meter yang secara administrasi melintasi Desa Rowotamtu dan Desa Curahmalang. Sungai Bedadung berperan penting dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitar. Aktivitas masyarakat sekitar akan menghasilkan limbah domestik dan limpasan dari lahan pertanian. Limbah pencemar yang masuk ke sungai berpotensi menurunkan kualitas air. Pencemaran air sungai dapat menimbulkan beban pencemaran. Oleh karena itu, pengukuran daya tampung sungai perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan sungai dalam menerima beban pencemaran. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kondisi kualitas air sungai berdasarkan parameter TSS, kekeruhan, TDS, pH, BOD, DO dan COD, menghitung beban pencemaran dan daya tampung Sungai Bedadung segmen Desa Rowotamtu sampai dengan Desa Curahmalang. Kualitas air akan dibandingkan dengan baku mutu air kelas II berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Daya tampung sungai dapat dilakukan dengan pemodelan menggunakan persamaan Streeter-Phelps. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai kualitas air dari setiap titik lokasi yang diambil di Sungai Bedadung segmen Desa Rowotamtu sampai dengan Desa Curahmalang yaitu TSS sebesar 79,33 mg/L, kekeruhan sebesar 77,73 NTU, TDS sebesar 86,28 mg/L, pH sebesar 7,61, BOD sebesar 1 mg/L, DO sebesar 7,64 mg/L, dan COD sebesar 31,67 mg/L. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 kualitas air Sungai Bedadung memenuhi baku mutu air kelas II kecuali parameter COD masuk baku mutu air kelas III. Beban pencemaran terbesar berada di titik ke dua di Desa Rowotamtu sebesar 435,44 kg/hari. Hasil pemodelan menggunakan persamaan Streeter-Phelps menunjukkan bahwa Sungai Bedadung segmen Desa Rowotamtu sampai dengan Desa Curahmalang masih mampu menampung beban pencemaran dengan rata-rata laju deoksigenasi, laju reaerasi, waktu kritis, jarak kritis dan defisit kritis secara berurutan yaitu 0,63 mg/L.hari, 0,86 mg/L.hari, 8,5 jam, 9,69 km dan 0,47 mg/L.