dc.description.abstract | Sungai merupakan daerah yang dilalui air bergerak dari dulu ke hilir, dapat melalui permukaan atau bawah tanah. Salah satu sungai besar yang ada di Kabupaten Jember adalah sungai Bedadung. Sungai Bedadung memiliki banyak anak sungai, salah satunya adalah Kali Jompo. Kali Jompo berperan penting dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitar. Aktivitas masyarakat sekitar akan menghasilkan limbah baik limbah domestik maupun limbah pertanian. Oleh karena itu, pengukuran daya tampung sungai perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan sungai dalam menerima beban pencemaran. Penelitian ini bertujuan menentukan kelas mutu air, menghitung beban pencemaran, dan menghitung daya tampung Kali Jompo. Pengambilan sampel dilakukan di Kali Jompo yang berada Kecamatan Patrang sampai Kaliwates. Lokasi yang diambil yaitu Desa Gebang hingga Kaliwates dengan jarak tempuh sejauh 3,12 km. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2017 di Kali Jompo dan sampel air dilakukan di Laboratorium Teknik Pengendalian dan Konservasi Lingkungan (TPKL), Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Pengukuran daya tampung sungai dapat dilakukan dengan permodelan menggunakan metode Streeter-Phelps. Data yang dibutuhkan untuk pemodelan Streeter-Phelps yaitu debit aliran, Dissolved Oxygen (DO), dan Biological Oxgyen Demand (BOD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kali Jompo memiliki DO sebesar 8,34 mg/l dan BOD sebesar 1,20 mg/l. Selain parameter DO dan BOD ada beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan kelas mutu air diantaranya parameter Total Padatan Tersuspensi (TSS), Total Padatan Terlarut (TDS), derajat keasaman (pH), dan suhu. Rata-rata parameter yang diukur yaitu TSS sebesar 67 mg/l, TDS sebesar 104,78 mg/l, pH
sebesar 6,73 dan suhu sebesar 24,53 0C. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, bahwa nilai tersebut masuk ke dalam kriteria kelas II. Hasil pengukuran debit dan BOD dapat digunakan untuk menghitung beban pencemaran pada sungai. Hasil perhitungan menunjukkan beban pencemaran terbesar pada Kali Jompo berada pada titik keenam sebesar
394,80 kg/hari. Daya tampung Kali Jompo masih mampu menampung beban pencemaran. Berdasarkan hasil perhitungan persamaan Streeter-Phelps dapat diperoleh rata-rata nilai laju reaerasi sebesar 0,65 mg/l.hari, dan laju deoksigenasi sebesar 0,284 mg/l.hari sehingga diperoleh rata-rata waktu mencapai titik kritis (tc) 0,49 hari, letak kondisi kritis (xc) sebesar 14,34 km, dan pengurangan kandungan oksigen selama titik kritis (dc) sebesar 0,05 mg/l sehingga daya tampung Kali Jompo masih mampu menampung beban pencemaran. | en_US |