Show simple item record

dc.contributor.advisorMarhaenanto, Bambang
dc.contributor.advisorAskin
dc.contributor.authorSUZATMIKO, Bagus
dc.date.accessioned2019-11-26T06:30:39Z
dc.date.available2019-11-26T06:30:39Z
dc.identifier.nim121710201084
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96089
dc.description.abstractTembakau merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia dan mempunyai peran penting terhadap devisa negara. Salah satu penentu mutu tanaman adalah penyediaan bibit unggul. Tujuan penelitian ini adalah membuat alat kontrol penyiraman bibit tembakau berbasis mikrokontroler. Alat kontrol penyiraman bibit tembakau menggunakan mikrokontroler ATMega8 dan sensor soil moisture. Tahapan perancangan alat meliputi simulasi program mengunakan software proteus, pembuatan rangkaian pada PCB (Printed Circuid Board) dan pemrograman menggunakan softwae BacomAVR. Listing program yang dibuat yaitu unit LCD, unit sensor, unit relay¸dan komunikasi serial. Sensor soil moisture perlu kalibrasi untuk pembacaan nilai kadar air dan menampilkan pada LCD. Mikrokontroler dihubungkan pada USB TO TTL dan terhubung pada unit komputer. Perekaman data mengunakan software teraterm untuk menampikan nilai kadar air dan kondisi pompa. Pengujian sistem penyiraman menggunakan prototipe pembibitan tembakau dengan ukuran 100 x 75 x 45 cm. Beberapa pengujian yang dilakukan yaitu pengujian kestabilan sensor dan pengujian kinerja sistem penyiraman. Pegujian kestabilan sensor digunakan untuk mengetahui penurunan kadar air tanah jenuh sampai kering. Hasil pengujian didapatkan nilai kadar air jenuh 50% dan kadar air minimal yang terbaca sensor 25,7%. Pada pengujian kinerja sistem penyiraman diawali dengan menyiapkan prototipe tempat pembibitan tembakau, media yang sudah terisi disiram sampai kondisi jenuh. Set point yang digunakan antara 46% sampai 51%. Pengujian performa sistem kontrol dilakukan selama 5x24 jam dan direkam menggunakan software teraterm, hasil perekaman disimpan dalam file txt. Pada awal pengujian didapatkan nilai kadar air 51,2 %. Hari pertama pengujian terjadi penyiraman tiga kali dengan jeda waktu yang relatif singkat. Pada pengujian hari kedua tidak terdapat penyiraman, kadar air tanah rata-rata 49%. Pada pengujian hari ketia terjadi dua kali penyiraman. Pengujian hari keempat penyiraman terjadi empat kali. Pengujian hari kelima terjadi tiga kali penyiraman. Pengujian sistem kontrol yang telah dilakukan selama 5x24 jam dapat disimpulkan bahwa sistem kontrol sudah dapat melakukan penyiraman secara otomatis berdasarkan set point yang diinginkan. Setelah pengujian alat kontrol penyiraman bibit tembakau, diperoleh hasil yaitu jika sensor membaca kadar air kurang dari angka batas bawah maka pompa akan hidup dan jika sensor membaca kadar air lebih dari batas atas maka pompa akan mati hal tersebut menunjukkan bahwa alat kontrol yang telah dirancang dapat beroperasi sesuai yang diinginkanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAlat Kontrol Penyiramanen_US
dc.subjectBibit Tembakauen_US
dc.subjectMikrokontroleren_US
dc.titleDESAIN ALAT KONTROL PENYIRAMAN BIBIT TEMBAKAU BERBASIS MIKROKONTROLERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record