Show simple item record

dc.contributor.advisorLindriati, Triana
dc.contributor.advisorNovijanto, Noer
dc.contributor.authorAmiruddin, Muhammad Abduh
dc.date.accessioned2019-11-26T06:29:13Z
dc.date.available2019-11-26T06:29:13Z
dc.identifier.nim121710101093
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96080
dc.description.abstractPenguraian limbah plastik membutuhkan waktu yang lama untuk diuraikan oleh mikroorganisme yang ada di dalam tanah, menyebabkan limbah plastik semakin lama semakin menumpuk. Produksi limbah plastik di Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah domestik yaitu sebanyak 5,4 juta ton/tahun. Jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat (Antara News, 2014). Plastik yang banyak digunakan oleh masyarakat dibuat dari bahan polimer yaitu polyethylene. Polyethylene ini berasal dari polimerisasi gas etana. Hasil polimerisasi ini tidak dapat diuraikan dengan sempurna oleh mikroorganisme. Salah satu cara untuk mengurangi limbah plastik ini dengan menggunakan plastik biodegradable. Plastik Biodegradable merupakan plastik yang dibentuk dari bahan alami yang mengandung karbohidrat, protein dan dapat diperbaharui serta mudah terurai. Salah satu bahan yang mengandung protein dan karbohidrat yang tinggi yaitu bungkil jarak. Bungkil biji jarak masih mengandung protein 56,4 – 63,8%, lemak 1 – 1,5% dan pati 19,1% (% bk) sehingga memungkinkan untuk dikembangkan menjadi plastik biodegradable. Proses pembuatan plastik biodegredable yang baik diperlukan adonan yang homogen dan stabil. Salah satu proses yang digunakan untuk menghasilkan adonan yang homogen adalah dengan pengadukan. Pengadukan memiliki beberapa kelebihan diantaranya: pencampuran lebih intensif dan lebih hemat energi, serta memperkecil kemungkinan masuknya gelembung udara pada adonan. Lama pengadukan dan kecepatan putar juga akan mempengaruhi sifat–sifat adonan yang dihasilkan. Hasil Penelitian terdahulu (Meila, 2017) menujukkan pembuatan plastik biodegradable yakni 75% tapioka, 20% tepung bungkil jarak, dan 5% CMC. Perlakuan pengadukan untuk menghasilkan karakter film yang baik belum pernah dilakukan, Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu dan kecepatan putar pengadukan terhadap karakteristik plastik biodegradable serta menentukan perlakuan terbaik Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua tahap yaitu pembuatan tepung bungkil jarak dan pembuatan plastik biodegradable formulasi tapioka, tepung bungkil jarak dan CMC. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental dengan dua faktor yaitu waktu pengadukan (10, 15, 20 menit) dan kecepatan putar pengadukan (200, 500, 800 rpm). Perlakuan dilakuan pengulangan sebanyak 2 kali. Berdasarkan hasil penelitian perlakuan pengadukan mempengaruhi kadar abu, ketebalan dan kelarutan plastik yang dihasilkan. Perlakuan terbaik dari seluruh sampel plastik biodegradable formula tapioka, tepung bungkil jarak dan CMC terdapat pada perlakuan 15 menit waktu pengadukan dengan kecepatan 800 rpm. Dengan karakteristik plastik (ketebalan: 0,15 mm; kuat tarik: 19,05 Mpa; elongasi: 19,4%; kadar air: 12,67%; kadar abu: 1,7%; kelarutan: 63,81%), warna (lightness: 83,84; chroma: 43,44)en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPlastik Biodegradableen_US
dc.subjectTapiokaen_US
dc.subjectTepung Bungkil Jarak (Jatropha curcas)en_US
dc.subjectCMCen_US
dc.subjectVariasi Waktuen_US
dc.subjectKecepatan Pengadukanen_US
dc.titlePlastik Biodegradable Formulasi Tapioka, Tepung Bungkil Jarak (Jatropha curcas) dan CMC dengan Variasi Waktu dan Kecepatan Pengadukanen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record