ANALISIS KECENDERUNGAN PERUBAHAN CURAH HUJAN TAHUNAN DI PULAU MADURA: APLIKASI METODE MANN-KENDALL TEST, RANK-SUM TEST, DAN MEDIAN CROSSING TEST
Author
Mubarok, Rifqi Naufal
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan iklim menyebabkan tidak teraturnya kondisi curah hujan sehingga
berakibat pada perencanaan dan manajemen alokasi sumber daya air. UPT PSDA
Madura belum melakukan analisis kecenderungan sebagai faktor penunjang alokasi
sumber daya air. Wilayah kerja UPT meliputi Kabupaten Bangkalan, Kabupaten
Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep. Penelitian ini
dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai Oktober 2017. Metode non-parametric
digunakan untuk mengetahui kecenderungan curah hujan yang terjadi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kecenderungan curah hujan
menggunakan metode Mann-Kendall Test, Rank-Sum Test, dan Median Crossing
Test pada 28 stasiun hujan dengan periode 1991-2015 dengan tingkat signifikansi
α 0,05 dan menggambarkan sebaran spasial kecenderungan ke dalam peta tematik
GIS. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi
kecenderungan curah hujan di wilayah UPT PSDA Madura, memberikan informasi
terkait dampak perubahan iklim terhadap kecenderungan curah hujan. Uji Mann-
Kendall Test digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan hujan. Hasil uji
tersebut menunjukkan hanya 2 dari 28 stasiun mengalami kecenderungan
meningkat signifikan. Kecenderungan meningkat signifikan terbesar terjadi pada
Stasiun Tlanakan. Kecenderungan curah hujan yang meningkat signifikan dapat
mengakibatkan meningkatnya potensi banjir sedangkan kecenderungan curah hujan
yang turun signifikan dapat mengakibatkan potensi kekeringan sehingga perlu
dilakukan perencanaan sistem drainase untuk upaya mitigasi banjir dan alokasi
sumber daya air dengan memperhatikan kecenderungan curah hujan pada wilayah
tersebut. Kecenderungan curah hujan meningkat signifikan terjadi pada Kecamatan
Burneh di Kabupaten Bangkalan dan Tlanakan di Kabupaten Pamekasan. Rank-
Sum Test digunakan untuk mengidentifikasi adanya pergeseran hujan. Hasil uji
tersebut menunjukkan 6 stasiun mengalami pergeseran hujan. Dari kedua uji
tersebut secara keseluruhan perubahan iklim tidak berdampak pada kondisi
kecenderungan dan pergeseran hujan. Sedangkan Median Crossing Test digunakan
untuk mengidentifikasi ketergantungan atau independensi data. Uji tersebut
menunjukkan terdapat 6 stasiun yang memiliki hasil signfikan yang berarti data
tersebut independen. Independesi data pada stasiun tidak berhubungan dengan
kecenderungan dan pergeseran hujan.