dc.description.abstract | Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kota yang berada di Pulau
Madura Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan mata pencaharian, sebagian besar
penduduk Kabupaten Pamekasan bekerja di sektor Pertanian. Oleh karena itu,
pertanian menjadi sektor unggulan yang sangat berpotensi dan berperan cukup
penting dalam perekonomian daerah. Adapun untuk jenis komoditas Kabupaten
Pamekasan yang menjadi unggulan diantaranya padi dan jagung; tembakau;
tanaman empon-empon (jahe, kunyit, temu ireng, kencur, laos, dan lempuyang,
dan cabe jamu; sapi potong; serta perikanan laut. Pengembangan sektor pertanian
di Kabupaten Pamekasan diwujudkan dalam bentuk kawasan agropolitan.
Kawasan agropolitan di Kabupaten Pamekasan berada di empat kecamatan
terpilih yaitu Waru, Pakong, Pegantenan dan Kadur disingkat Rupanandur atau
disebut juga dengan istilah Kawasan Agropolitan Rupanandur (KAR). Salah satu
pendukung untuk terciptanya kawasan agropolitan adalah kegiatan agroindustri
atau pengolahan hasil pertanian.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi komoditas unggulan di
Kawasan Agropolitan Rupanandur (KAR) Kabupaten Pamekasan, (2)
Menentukan produk agroindustri unggulan berdasarkan komoditas unggulan
terpilih, (3) Menganalisis kelayakan finansial produk agroindustri unggulan
terpilih yang dapat dikembangkan oleh pelaku industri di KAR Kabupaten
Pamekasan, (4) Merumuskan prospek pengembangan agroindustri unggulan di
KAR Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahapan. Yaitu, (1)
untuk menentukan dan memilih komoditas potensial beserta produk unggulannya
menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE); (2) Kelayakan
finansial diukur menggunakan beberapa parameter yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Benefit/Cost Ratio
(B/C Ratio) dan Break Even Point (BEP); dan (3) Analisis prospektif berbasis
Microsoft Excel untuk mengetahui prospek pengembangan agroindustri unggulan
di KAR Kabupaten Pamekasan.
Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan penilaian para pakar
menunjukkan bahwa komoditas unggulan yang terpilih adalah Cabe Jamu dengan
nilai akhir sebesar 105.547.067. Hal ini dipengaruhi oleh keempat faktor yang
dibandingkan yaitu Jumlah Produksi (JP) Penyerapan Tenaga Kerja (PTK),
Peluang Pasar (PP), dan Diversifikasi Produk (DP). Adapun beberapa komoditas
unggulan yaitu Cabe Rawit, Cabe Jamu, Durian dan Bawang Merah. Selanjutnya
berdasarkan komoditas cabe jamu diperoleh produk agroindustri unggulan terpilih
adalah Jamu Tradisional dengan nilai akhir sebesar 10.690.533. Terdapat tujuh
faktor pengaruh dalam penentuan produk agroindustri unggulan KAR yaitu
Ketersediaan Bahan Baku (BB), Teknologi yang dipakai (TEK), Penyerapan
Tenaga Kerja (PTK), Nilai Tambah (NT), Peluang Pasar (PP), Dampak
Lingkungan (DL), dan Kebijakan Pemerintah (KP). Adapun produk terpilih yang
dibandingkan adalah Jamu Tradisional dan Campuran Minuman Kesehatan. Hasil
uji kelayakan finansial agroindustri Jamu Tradisional Madura berdasarkan
beberapa parameter finansial menunjukkan layak untuk dijalankan dengan nilai
NPV sebesar Rp. 75.631.052, IRR sebesar 76.32%, PP sebesar 1,31 tahun, B/C
ratio sebesar 1,08 dan BEP sebesar 2325 botol / Rp. 151.125.754. Berdasarkan
analisis prospektif, diperoleh 5 faktor kunci yang berpengaruh yaitu ketersediaan
teknologi, kemampuan SDM, inovasi produk serta peluang pasar dan pemasaran.
Kemudian dari faktor kunci tersebut digunakan untuk menyusun skenario.
Skenario yang diperoleh adalah skenario optimis, pesimis dam moderate dengan
prioritas utama adalah skenario optimis di dalam pengembangan agroindustri
Jamu Tradisional Madura. | en_US |