POTENSI SILIKA ASAL ABU SEKAM DALAM MENEKAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM DAN MENINGKATKAN PERTUMBUHAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.)
Abstract
Cabai merupakan komoditas sayuran yang penting dan bernilai ekonomi
tinggi di Indonesia. Potensi cabai nasional dapat ditingkatkan menjadi 22 ton/ ha
namun, produktivitas cabai saat ini masih rendah yaitu 7,34 ton/ha. Kendala
dalam peningkatan produktivitas cabai adalah ganguan penyakit salah satunya
penyakit Fusarium sp. Penyakit ini menyerang fase vegetatif dan generatif yang
dapat menyebabkan gagal panen hingga mencapai 50%. Upaya pencegahan
penyakit tersebut dilakukan dengan mengaplikasian silika yang dapat berpengaruh
secara tidak langsung dan langsung bagi tanah dan tanaman. Pengaruh silika
secara tidak langsung dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara makro berupa:
N, P, K, Ca, dan Mg sehingga unsur hara tanaman tercukupi. Pengaruh silika
secara langsung dapat meningkatkan efisiensi fotosintesis dan ketahanan tanaman.
Penelitian ini menggunakan cabi merah varietas Laba. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah Rancangaan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan
konsentrasi silika yaitu: S0 (0 gr/ polybag), S1 (1,5 gr/ polybag), S2 (3 gr/
polybag), dan S3 (4,5 gr/ polybag) setiap perlakuannya diulang 5 kali.
Isolasi patogen Fusarium sp. diambil dari tanaman cabai merah yang terinfeksi
penyakit layu fusarium. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian secara
in vitro dan in vivo. Hasil uji secara in vitro menunjukkan bahwa silika mampu
menghambat jamur Fusarium sp. sebesar 72,54% dan 79,77%. Hasil uji secara in
vivo meliputi masa inkubasi, keparahan penyakit, ketebalan dinding sel,
kandungan silika jaringan, tinggi tanaman, jumlah buah, dan berat buah cabai
merah. Penelitian ini tidak memiliki masa inkubasi sebab tidak ditemukan gejala
kelayuan pada daun karena infeksi fusarium yang terjadi belum menginfeksi
volume batang secara keseluruhan. Pengamatan diskolorisasi tersebut dengan keparahan penyakit hingga 62,4% dan penyakit dapat ditekan hingga 95,2%.
Silika terbukti mampu meningkatkan ketebalan dinding sel tanaman mencapai
4,11 μm, meningkatkan kandungan silika jaringan mencapai 0,0130%, tinggi
tanaman tertinggi dengan rata-rata 49,44 cm setiap tanaman, jumlah buah 60 buah
per tanaman dan berat buah hingga 210,8 gr per tanaman dalam 10 kali panen.