Show simple item record

dc.contributor.authorIlu Dini Mentari
dc.date.accessioned2013-12-17T13:27:58Z
dc.date.available2013-12-17T13:27:58Z
dc.date.issued2013-12-17
dc.identifier.nimNIM080210103027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9587
dc.description.abstractProses pemeraman diperlukan untuk mempercepat proses pematangan sehingga didapatkan kematangan buah dan warna yang seragam (Husas, Tanpa Tahun). Cara yang mudah dan banyak dilakukan ialah menggunakan bahan pemeram karbit (CaC ), serta dengan memanfaatkan bahan alami seperti daun lamtoro dan daun mimba. Hasil pemeraman menggunakan bahan alami tidak jauh berbeda dengan pemeraman karbit, yaitu buah menjadi cepat matang dalam waktu 3-4 hari. Menurut Satuhu dalam Efendi (2007) bahan pemeram tersebut menghasilkan gas etilen yang dapat memacu pematangan buah. Buah yang telah diperam perlu dilakukan uji organoleptik untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen. Penelitian lebih lanjut mengenai uji organoleptik terhadap buah pisang yang diperam menggunakan caracara konvensional yang biasa dilakukan oleh petani daerah perlu dilakukan. Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, yaitu Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan karena pelaksanaannya mudah maka cocok untuk diterapkan pada anak SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan desain faktorial untuk mengetahui pengaruh bahan pemeram dan lama pemeraman terhadap tingkat kematangan dan organoleptik buah pisang (Musa paradisiacal Linn.) kultivar kepok dan uji validitas, yang dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2012. Penelitian ini dimulai dengan melakukan proses pemeraman pada buah pisang, uji organoleptik, kemudian uji validitas produk hasil penelitian yang berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Analisis data untuk 2 mengetahui pengaruh bahan pemeram dan lama pemeraman ialah dengan menggunakan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Jarak Duncan 5%. Produk hasil penelitian yang berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dilakukan uji validitas dengan memberikan angket kepada 8 orang guru biologi SMA. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa interaksi antara bahan pemeram dan lama pemeraman tidak mempengaruhi organoleptik aroma yang ditandai dengan nilai signifikansi > 0,05, yaitu sebesar 0,906, serta tidak mempengaruhi organoleptik tekstur yang ditandai dengan nilai signifikansi > 0,05, yaitu sebesar 0,822. Interaksi antara bahan pemeram dan lama pemeraman berpengaruh terhadap tingkat kematangan buah pisang kepok yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi < 0,05, yaitu sebesar 0,000. Interaksi antara kedua perlakuan juga mempengaruhi organoleptik rasa pisang kepok goreng, yang ditandai dengan nilai signifikansi < 0,05, yaitu sebesar 0,033. Hasil penilaian LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai sumber belajar Biologi SMA yang dinilai oleh 8 orang guru dari 4 SMA di Jember mendapat rerata skor 3,53 yang berarti bahwa LKS memiliki kualitas yang baik sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar Biologi SMA. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi antara bahan pemeram dan lama pemeraman mempengaruhi tingkat kematangan dan organoleptik rasa tetapi tidak mempengaruhi organoleptik aroma dan organoleptik tekstur buah pisang (Musa paradisiaca Linn.) kultivar kepok, serta teknik pemeraman pisang dengan cara konvensional ini dapat digunakan sebagai sumber belajar Biologi SMA kelas XII khususnya pada bab bioteknologi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210103027;
dc.subjectPengaruh Bahan Pemeram, Lama Pemeraman, Tingkat Kematangan, Organoleptik, Buah Pisang (Musa paradisiaca Linn.), Sumber Belajar Biologien_US
dc.titlePENGARUH BAHAN PEMERAM DAN LAMA PEMERAMAN TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN DAN ORGANOLEPTIK BUAH PISANG (Musa paradisiaca Linn.) KULTIVAR KEPOK SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record