Show simple item record

dc.contributor.advisorHARRI, Setiyo
dc.contributor.advisorSOEDIBYO, Dedy Wirawan
dc.contributor.authorHADI, Shandy Firman
dc.date.accessioned2019-11-26T03:37:36Z
dc.date.available2019-11-26T03:37:36Z
dc.identifier.nim121710201102
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/95805
dc.description.abstractHome industri tahu sebagai tempat penelitian merupakan sumber penghasilan utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pemilik dan beberapa karyawannya. Home industri tersebut masih menggunakan tungku tradisional dengan bahan bakar limbah pertanian berupa sekam padi. Selama ini masih belum ada yang menganalisis tentang keefisienan energi yang dihasilkan bahan bakar tersebut dalam proses pemasakan bubur kedelai yang akan diolah menjadi tahu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang analisis efisiensi energi berbahan bakar sekam padi untuk mengetahui jumlah bahan bakar yang digunakan maupun yang terbuang dalam proses pemasakan bubur kedelai dan mengetahui faktor-faktor yang mengurangi efisiensi energi bahan bakar. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tamanan Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso pada pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2016. Untuk dapat mengetahui analisis efisiensi energi bahan bakar Home Industri tahu maka dilakukan analisis dengan tolak ukur yaitu kebutuhan bahan bakar sekam padi, pengukuran suhu bahan olahan dan kebutuhan bubur kedelai. Hasil penelitian ini yang diperoleh meliputi hasil pengukuran suhu tiap 2 menit yang menunjukkan peningkatan nilai suhu seiring bertambahnya waktu pemasakan. Sehingga hubungan antara suhu bubur kedelai dan waktu pemanasan dapat didekati dengan kurva pertumbuhan dengan tiga persamaan yaitu, persamaan Hari Sabtu Wt = 100 – e (4,6412 - 0,1668 x), Hari Minggu Wt = 100 – e (4,5013 - 0,128 x), dan Hari Senin Wt = 100 – e (4,6051 – 0,1492 x) . Kebutuhan bahan bakar sekam padi untuk pemasakan bubur kedelai yaitu pada Hari Sabtu 23,5 kg, Hari Minggu 25,7 kg, dan Hari Senin 24,3 kg. Berdasarkan nilai kebutuhan bahan bakar sekam padi dapat diketahui energi bahan bakar sekam padi yang dibutuhkan untuk memasak bubur kedelai yaitu pada Hari Sabtu 316,36 MJ, Hari Minggu 345,53 MJ dan Hari Senin 327,58 MJ. Sedangkan energi yang termanfaatkan untuk memasak bubur kedelai diperoleh dari penjumlahan energi untuk menaikkan suhu bubur kedelai dan energi untuk menguapkan air saat proses pemasakan bubur kedelai. Nilai energi yang termanfaatkan yaitu, pada Hari Sabtu, 91,17 MJ, Hari Minggu 77,08 MJ, dan Hari Senin 69,98 MJ. Sehingga dari data energi bahan bakar dan energi yang termanfaatkan diperoleh nilai efisiensi pada Hari Sabtu nilai efisiensi sebesar 29,3 %, Hari Minggu Sebesar 22,3% dan Hari Senin sebesar 21,3%. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata efisiensi tungku tradisional berbahan bakar sekam padi pada home industri tahu tersebut adalah 24,32 % . Nilai tersebut menunjukkan bahwa 24,32 % dari keseluruhan energi bahan bakar sekam yang dimanfaatkan untuk memasak bubur kedelai dan sebanyak 75,68% dari keseluruhan energi bahan bakar hilang atau terbuang ke lingkungan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121710201102;
dc.subjectEFESIENSI ENERGIen_US
dc.subjectPEMBUATAN PERAHUen_US
dc.subjectBAHAN BAKAR SEKAM PADIen_US
dc.titleAnalisis Efisiensi Energi Proses Pembuatan Tahu Berbahan Bakar Sekam Padi (Studi Kasus di Desa Tamanan, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record