Show simple item record

dc.contributor.advisorSOWASONO, Sony
dc.contributor.advisorWIBOWO, Yuli
dc.contributor.authorWARDHANA, Danu Indra
dc.date.accessioned2019-11-26T03:36:34Z
dc.date.available2019-11-26T03:36:34Z
dc.identifier.nimNIM141720101004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/95801
dc.description.abstractAgroindustri kopi rakyat di Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan, mengingat Indonesia merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di dunia yang mayoritas produksinya dihasilkan dari perkebunan rakyat. Tetapi, upaya pengembangan agroindustri kopi rakyat memiliki permasalahan antara lain: rendahnya produktivitas kopi, akses pemasaran yang terbatas, rendahnya keterampilan SDM, dan limbah agroindustri kopi yang belum tertangani dengan baik. Selain itu, daya saing dari agroindustri kopi rakyat saat ini masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan Negara penghasil kopi terbesar lainnya, sehingga dibutuhkan suatu model pengembangan agroindustri kopi yang berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu model pengembangan agroindustri kopi rakyat dengan menggunakan konsep pembangunan berkelanjutan dalam bentuk sistem penunjang keputusan. Model ini diberi nama AgroCoffee yang terdiri dari 6 sub model yaitu sub model pemilihan produk unggulan, sub model sosial, sub model kelembagaan, sub model teknologi, sub model lingkungan, dan sub model ekonomi. Verifikasi model dilakukan melalui pengujian logika, kesesuaian konseptual, dan kerja komputasi. Selanjutnya validasi model menggunakan teknik face validity. Rancangan model disimulasikan di Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur. Sub model pemilihan produk unggulan menggunakan metode perbandingan eksponensial, menunjukkan bahwa kopi instan sebagai produk yang berpotensi untuk dikembangkan. Sub model sosial menggunakan metode multi expert-multi criteria decision making menunjukkan bahwa secara sosial pengembangan agroindustri kopi instan di Kabupaten Bondowoso “Cukup Layak” untuk dilakukan. Analisis sub model kelembagaan terdiri dari dua tahapan, pemilihan model kelembagaan dan strukturisasi kelembagaan. Pemilihan model kelembagaan menggunakan metode perbandingan eksponensial menunjukkan bahwa model kelembagaan kelompok usaha merupakan alternatif terbaik untuk agroindustri kopi instan. strukturisasi kelembagaan agroindustri kopi instan menggunakan metode interpretative structural modeling menunjukkan bahwa sub elemen kunci pada elemen tujuan pengembangan adalah meningkatkan mutu, produktivitas, dan akses pasar agoindustri kopi serta meningkatkan kualitas SDM; sub elemen kunci pada elemen kebutuhan pengembangan adalah SDM yang terampil; sub elemen kunci pada elemen kendala pengembangan adalah rendahnya kualitas SDM; sub elemen kunci pada elemen pelaku pengembangan adalah petani kopi; dan sub elemen kunci pada elemen aktivitas pengembangan adalah meningkatkan kualitas SDM. Analisis sub model teknologi menggunakan metode analytical hierarchy process menunjukkan bahwa teknologi pengolahan basah sebagai alternatif terbaik dalam proses pengolahan bahan baku kopi instan. Analisis sub model lingkungan mengggunakan metode perbandingan eksponensial menunjukkan bahwa alternatif terbaik untuk penanganan limbah padat diolah sebagai kompos organik dan alternatif terbaik untuk penanganan limbah cair diolah menjadi pupuk cair. Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa agroindustri kopi instan layak untuk dikembangkan. Kriteria kelayakan menunjukkan pada tingkat suku bunga 9,75% menghasilkan nilai NPV sebesar RP 7.070.275.508,- nilai IRR sebesar 48,49%, net B/C ratio sebesar 1,14 tingkat pengembalian modal dalam 3,53 tahun dan titik impas produksi adalah sebesar 39.301. kg per tahun. Analisis sensitivitas kelayakan finansial dengan menggunakan kenaikan harga bahan baku sebesar 10%, 20%, dan 30% masih menunjukkan keputusan layak. Sementara pada analisis sensitivitas dengan menggunakan penurunan harga jual produk sebesar 5% dan 10% masih menunjukkan keputusan layak, sedangkan pada penurunan harga jual produk sebesar 15% menunjukkan keputusan tidak layak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141720101004;
dc.subjectMODEL PENGEMBANGANen_US
dc.subjectAGROINDUSTRI KOPIen_US
dc.subjectRAKYAT YANG BERKELANJUTANen_US
dc.titleRANCANG BANGUN MODEL PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI RAKYAT YANG BERKELANJUTANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record