dc.description.abstract | Kulit rambutan yang memiliki kemampuan sebagai antibakteri dan
antioksidan (bakteri pengrusak pada ikan tongol) karena kandungan polifenol berupa
tanin, fenol dan flavonoid. Pada penelitian sebelumnya bahan yang digunakan berupa
ekstrak kulit rambutan, sehingga agar lebih aplikatif maka kulit rambutan yang
digunakan berupa serbuk kulit rambutan. Pada tahapan pembuatan serbuk kulit
rambutan terdapat pemanasan sehingga perlu dilakukan pencegahan oksidasi
polifenol untuk mempertahankan senyawa tersebut didalamnya. Aplikasi bahan
barupa serbuk dapat menyebabkan kemampuan sebagai penghambat bakteri berbeda,
sehingga perlu diketahui konsentrasi yang tepat dari serbuk kulit rambutan dan
pengaruh penggunaan asam sitrat pada pembuatan serbuk kulit rambutan. Tujuan dari
penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi serbuk terhadap
penghambatan kerusakan ikan yang ditinjau dari sifat kimia dan fisik ikan tongkol
selama penyimpanan, (2) Untuk mengetahui pengaruh penggunan asam sitrat pada
pembuatan serbuk kulit rambutan terhadap penghambatan kerusakan ikan yang
ditinjau dari sifat kimia dan fisik ikan tongkol selama penyimpanan.
Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap meliputi tahap 1 penelitian
pendahuluan untuk pengetahui konsentrasi asam sitrat yang ditambahkan, waktu
pengeringan, dan waktu perendaman. Tahap kedua yaitu penelitian utama yang
dilakukan dengan menggunakan dua faktor. Faktor yang diamati diantaranya ada
tidaknya penambahan asam sitrat dalam preparasi dan konsentrasi serbuk kulit
rambutan pada ikan. Pengaruh antara kedua faktor tersebut dianalisa menggunakan sidik ragam dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan DNMRT (Duncan’s
Multiple Range Test).)
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan preparasi dan konsentrasi serbuk
kulit rambutan pada ikan memiliki pengaruh yang nyata terhadap sifat fisik berupa
tekstur dan warna serta sifat kimia diantaranya FFA, TBA, protein, protein terlarut
TVBN, pH, kadar air. Berdasarkan data yang didapatkan penggunaan preparasi
tersebut memiliki kemampuan untuk meningkatkan kemampuan menghambat
kerusakan ikan yang ditandai dengan parameter yang diamati. Selain itu, penggunaan
konsentrasi yang lebih tinggi meningkatkan kemampuan penghambatan kerusakan
pada ikan tongkol. | en_US |