Manajemen Risiko Kehilangan Hasil Panen Edamame (Glycine Max (L) Merr.) di PT. Mitratani Dua Tujuh-Jember
Abstract
Edamame (Glycine max (L) Merr.) merupakan tanaman asli daratan China
dan telah dibudidayakan sejak tahun 2500 SM yang telah tersebar ke berbagai
tujuan perdagangan tersebut yaitu Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia dan
Amerika. Masalah utama dalam penanganan pascapanen edamame yang sering
dialami oleh petani adalah adanya kehilangan hasil selama proses panen
edamame. Upaya peningkatan produksi edamame dilakukan dengan berbagai cara
termasuk diantaranya melalui upaya pengendalian kehilangan hasil panen.
PT. Mitratani Dua Tujuh merupakan salah satu perusahaan yang
memproduksi edamame dengan pemasaran secara ekspor dan lokal. Tenaga
manusia dilibatkan sejak proses pemanenan, penimbangan hingga proses
pengangkutan. Setiap proses tersebut dijaga untuk mempertahankan kualitas dan
menghindari kehilangan hasil panen yang akan berpengaruh pada jumlah
produksi. Hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di lahan Gebang-
Taman diketahui bahwa dari total luas lahan 2,73 Ha memperoleh hasil panen
sebesar 33.006 kg terjadi kehilangan hasil panen edamame sebesar 115,8 kg.
Masalah utama dalam budidaya hingga pemanenan edamame yang sering
dialami oleh petani adalah adanya kehilangan hasil panen edamame. Dalam
penelitian ini kegiatan yang dilakukan meliputi beberapa proses yaitu budidaya,
pemetika, pengangkutan dan penimbangan edamame. Besarnya kehilangan hasil
panen edamame terjadi karena sebagian besar petani masih menggunakan cara
tradisional ataupun manual. Selain itu para petani dalam proses budidaya dan
pemanenan masih belum dilakukan secara baik dan benar.