Show simple item record

dc.contributor.advisorHarri, Ir.Setiyo M.S.
dc.contributor.advisorWirawan S., Dr. DedyS.TP.,M.Si.
dc.contributor.authorROFIKI, Ahmad
dc.date.accessioned2019-09-19T05:11:46Z
dc.date.available2019-09-19T05:11:46Z
dc.date.issued2019-09-19
dc.identifier.nimNIM121710201096
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92876
dc.description.abstractEnergi sangat diperlukan dalam kehidupan. Pada setiap kegiatan membutuhkan energi sebagai tenaga penggerak aktivitas termasuk dalam kegiatan pertanian. penelitian ini menganalisis energi dalam pengolahan kakao. Analisis aliran energi pada pengolahan kakao dibutuhkan untuk mengetahui nilai energi input setiap proses. Macam-macam energi yang digunakan meliputi energi biologis, energi langsung dan energi tidak langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis kebutuhan energi dan menghitung kebutuhan energi total, serta menghitung nilai rasio energi pada pengolahan kakao. Penelitian ini dilakukan di PTPN XII Kebun Banjarsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. Pendekatan analisis yang digunakan adalah menghitung energi input pada setiap pengolahan kakao berdasarkan sumber energi biologis, energi langsung dan energi tidak langsung. Pengolahan kakao meliputi proses penerimaan dan penimbangan, fermentasi, penjemuran, pengeringan, sortasi dan pengemasan. Jenis konsumsi energi pada proses pengolahan kakao meliputi energi biologis yang berasal dari tenaga kerja manusia, energi langsung dari energi bahan bakar kayu dan listrik, energi tidak langsung yaitu energi yang digunakan untuk memproduksi suatu alat. Energi input total yang digunakan dalam proses pengolahan kakao 22,66 MJ/ton. Pada pengolahan kakao terdapat 6 proses yang harus dilakukan yaitu penerimaan, fermentasi, penjemuran, pengeringan, sortasi, dan pengemasan. Pada proses penerimaan, energi input yang diperoleh sebesar 0,57 MJ/ton. Pada proses fermentasi, energi input yang diperoleh sebesar 0,31 MJ/ton. Pada proses penjemuran, energi input yang diperoleh sebesar 0,93 MJ/ton. Pada proses pengeringan, energi input yang diperoleh sebesar 18,80 MJ/ton. Pada proses sortasi, energi input yang diperoleh sebesar 1,72 MJ/ton, dan pada proses pengemasan, energi input yang diperoleh sebesar 0,34 MJ/ton. Untuk masing-masing jenis energi, energi biologis yang terbesar terdapat pada proses pengeringan sebesar 6,74 MJ/ton. Konsumsi energi langsung hanya terdapat satu proses pada pengeringan sebesar 10,37 MJ/ton dan energi tidak langsung (embodied energi) terbesar adalah pada proses pengeringan sebesar 1,68 MJ/ton. Total Energi input yang dihasilkan sebesar 22,66 MJ/ton.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121710201096;
dc.subjectKebutuhan Energien_US
dc.subjectProses pengolahan kakaoen_US
dc.subjectPTPN XII Banjarsarien_US
dc.titleAnalisis Kebutuhan Energi pada Proses Pengolahan Kakao (Studi Kasus di PTPN XII Banjarsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record