dc.description.abstract | Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang berfungsi sebagai sistem penyangga kehidupan yang perlu dijaga kelestariannya dengan cara pengelolaan hutan yang tepat. Pengolahan tersebut dapat dilakukan dengan suatu kegiatan rehabilitasi hutan yang memanfaatkan lahan rehabilitasi dengan tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Spesies), yang merupakan jenis tanaman multi guna baik biji, bunga, buah, kulit, kayu, akar maupun getahnya. Salah satu jenis tumbuhan MPTS adalah tumbuhan kemiri (Aleurites moluccana). Selama ini teknik budidaya tumbuhan kemiri secara generatif membutuhkan waktu perkecambahan yang lama, karena kemiri memiliki struktur kulit biji yang keras dan tebal. Alternatif lain untuk budidaya tumbuhan kemiri tersebut adalah perbanyakan secara vegetatif melalui kultur in vitro.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan saat melakukan proses perbanyakan kultur in vitro adalah Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang ditambahkan pada media kultur. Jenis ZPT yang sering digunakan dalam kultur in vitro adalah 2,4-D (2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid) dan BAP (6-Benzylaminopurine). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi konsentrasi BAP (6-Benzylaminopurine) dan 2,4 D (2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid) yang efektif untuk menginduksi kalus daun kemiri.
Penelitian ini menggunakan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu konsentrasi BAP terdiri empat taraf B1 = 0 ppm, B2 = 1 ppm, B3 = 2 ppm, B4 = 3 ppm. Faktor kedua konsentrasi 2,4-D terdiri dari empat taraf yaitu D1 = 0 ppm, D2 = 0.25 ppm, D3 = 0.5 ppm, D4 = 0.75 ppm. Eksplan yang digunakan daun muda kemiri berumur 1 – 2 minggu. Media kultur yang digunakan adalah media Woody Plant Medium (WPM). Data dianalisis secara diskriptif kualitatif berdasarkan tiga parameter pengamatan yaitu waktu munculnya kalus, persentase terbentuknya kalus dan morfologi kalus.
Penggunaan konsentrasi BAP dan 2,4-D yang efektif untuk menginduksi kalus daun kemiri adalah konsentrasi BAP 3 ppm + 2,4-D 0,5 ppm (B4D3). Kombinasi perlakuan tersebut mampu menghasilkan waktu kalus pada hari ke 7 dan memiliki persentase terbentuknya kalus sebesar 83% serta menghasilkan warna kalus hijau kekuningan dengan struktur kalus remah. Media kultur dengan penambahan BAP ini mampu memicu pembelahan sel eksplan, sedangkan penambahan 2,4-D berperan sebagai pemanjangan sel ekplan daun kemiri. | en_US |