Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Laboratory terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Siswa di MAN 2 Banyuwangi
Abstract
Upaya perubahan mutu pendidikan nasional sudah meliputi standarisasi
termasuk penyempurnaan kurikulum, sistem pengajaran, peningkatan kinerja guru
serta pengadaan fasilitas dan sumber belajar, namun hal itu nyatanya belum cukup
untuk mengembangkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Berdasarkan data dari PUSPENDIK 2017/2018 diketahui bahwa rata-rata hasil
ujian nasional di MAN 2 Banyuwangi sebesar 47.84% pada mata pelajaran fisika,
hal ini menunjukkan angka penurunan yang drastis dari dua tahun sebelumnya
dimana pada tahun 2015 menunjukkan angka 80,46% dan pada tahun 2016
menunjukkan angka 66.76%. Data ini didukung pula wawancara dengan guru
fisika MAN 2 Banyuwangi yang mengemukakan bahwa pembelajaran fisika
dengan media laboratorium masih sangat terbatas. Oleh karena itu, dibutuhkan
model pembelajaran yang mampu memberikan kesempatan siswa dalam
mempelajari materi fisika secara langsung di dalam laboratorium, dan dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya. Beberapa teori menunjukkan
bahwa model pembelajaran Problem Solving Laboratory dapat melatih siswa
dalam memecahkan masalah konsep-konsep fisika yang merupakan salah satu
komponen kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
tentang Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Laboratory terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Siswa di MAN 2
Banyuwangi.