Show simple item record

dc.contributor.advisorSoedradjad, Raden
dc.contributor.authorSENJA, Oc Triwi
dc.date.accessioned2019-04-10T01:36:22Z
dc.date.available2019-04-10T01:36:22Z
dc.date.issued2019-04-10
dc.identifier.nimNIM141510501020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90253
dc.description.abstractTanaman buncis merupakan komoditas hortikultura yang memiliki tingkat permintaan tinggi dari konsumen, hal tersebut dalam kenyataannya produksi buncis pada tahun 2009-2014 mengalami produksi yang fluktuasi, dengan data terakhir pada tahun 2014 diperoleh produksi sejumlah 318.214 ton/ha dengan luas panen 28.632 ha. Faktor yang menyebabkan turunnya produktivitas yang belum bisa mencapai target, diantaranya yaitu kebutuhan nutrisi yang diberikan oleh tanaman buncis. Namun disisi lain juga ketidak tersedianya unsur hara didalam tanah yang akan diserap oleh tanaman dan kondisi tanah yang tidak mendukung budidaya tanaman buncis membuat produktivitas jauh dibawah potensi genetik. Nutrisi yang diberikan untuk tanaman buncis yaitu berupa pupuk. Menurut Amara dan Muorad (2013), pemupukan merupakan proses pemberian bahan berupa organik maupun anorganik yang dilakukan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ketika tanaman melakukan proses pertumbuhannya mulai dari fase vegetatif hingga fase generatif. Menurut Rahman et al., (2014) nutrisi utama yang digunakan oleh tanaman dalam jumlah yang besar dan sering dilengkapi untuk pertumbuhan yaitu pupuk Nitrogen, Fosfor dan Kalium. Pupuk merupakan faktor penting dalam menjalankan proses budidaya tanaman. Pentingnya pemupukan yang diaplikasikan ke suatu tanaman akan mempengaruhi hasil yang nantinya akan diperoleh. Pada fase pembungaan tanaman buncis ini juga rentan terjadi pengguguran bunga sehingga untuk mencegah dari rontoknya bunga dapat diaplikasikan zat pengatur tumbuhan, sejenis hormon giberelin (GA3). Hormon giberelin mampu merangsang pertumbuhan bunga dan pembentukan bakal buah serta memperkuat kondisi batang pada tanaman buncis. Selain itu pada fase pembungaan hormon giberelin juga memiliki peran dalam mencegah perontokan bunga.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141510501020;
dc.subjectPupuk Nitrogenen_US
dc.subjectHormon Giberelinen_US
dc.subjectTanaman Buncisen_US
dc.titleAplikasi Pupuk Nitrogen dan Hormon Giberelin terhadap Produksi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record