• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Aplikasi Pupuk Nitrogen dan Hormon Giberelin terhadap Produksi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)

    Thumbnail
    View/Open
    OC TRIWI SENJA-141510501020_1.pdf (2.641Mb)
    Date
    2019-04-10
    Author
    SENJA, Oc Triwi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tanaman buncis merupakan komoditas hortikultura yang memiliki tingkat permintaan tinggi dari konsumen, hal tersebut dalam kenyataannya produksi buncis pada tahun 2009-2014 mengalami produksi yang fluktuasi, dengan data terakhir pada tahun 2014 diperoleh produksi sejumlah 318.214 ton/ha dengan luas panen 28.632 ha. Faktor yang menyebabkan turunnya produktivitas yang belum bisa mencapai target, diantaranya yaitu kebutuhan nutrisi yang diberikan oleh tanaman buncis. Namun disisi lain juga ketidak tersedianya unsur hara didalam tanah yang akan diserap oleh tanaman dan kondisi tanah yang tidak mendukung budidaya tanaman buncis membuat produktivitas jauh dibawah potensi genetik. Nutrisi yang diberikan untuk tanaman buncis yaitu berupa pupuk. Menurut Amara dan Muorad (2013), pemupukan merupakan proses pemberian bahan berupa organik maupun anorganik yang dilakukan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ketika tanaman melakukan proses pertumbuhannya mulai dari fase vegetatif hingga fase generatif. Menurut Rahman et al., (2014) nutrisi utama yang digunakan oleh tanaman dalam jumlah yang besar dan sering dilengkapi untuk pertumbuhan yaitu pupuk Nitrogen, Fosfor dan Kalium. Pupuk merupakan faktor penting dalam menjalankan proses budidaya tanaman. Pentingnya pemupukan yang diaplikasikan ke suatu tanaman akan mempengaruhi hasil yang nantinya akan diperoleh. Pada fase pembungaan tanaman buncis ini juga rentan terjadi pengguguran bunga sehingga untuk mencegah dari rontoknya bunga dapat diaplikasikan zat pengatur tumbuhan, sejenis hormon giberelin (GA3). Hormon giberelin mampu merangsang pertumbuhan bunga dan pembentukan bakal buah serta memperkuat kondisi batang pada tanaman buncis. Selain itu pada fase pembungaan hormon giberelin juga memiliki peran dalam mencegah perontokan bunga.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90253
    Collections
    • UT-Faculty of Agriculture [4378]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository