Show simple item record

dc.contributor.authorRachmat Oktaviano Andisura
dc.date.accessioned2013-12-15T07:30:19Z
dc.date.available2013-12-15T07:30:19Z
dc.date.issued2013-12-15
dc.identifier.nimNIM061710201041
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8922
dc.description.abstractPara petani dalam pengeringan gabah, pada umumnya masih secara tradisional. Pengeringan gabah secara tradisional membutuhkan waktu 2-4 hari. Untuk menurunkan kadar air sampai 12-14% atau gabah yang siap simpan/siap giling. Mengingat lamanya proses pengeringan tersebut, maka dibuatkan alat pengeringan mekanis energi surya. Dengan alat pengeringan gabah tersebut diusahakan pengeringan bahan (gabah) waktunya lebih cepat jika dibandingkan dengan pengeringan secara tradisional. Di dalam alat pengeringan tersebut terdapat alat pemanas tambahan/tungku. Fungsi dari pemanas tambahan digunakan untuk membantu pemanas. Selain pemanas tambahan, ada juga yang dapat mendukung proses terjadinya pengeringan yaitu batuan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu: (1) mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi proses pengeringan pada alat pengering surya berbantu pemanas buatan, (2) mengetahui kadar air bahan selama proses pengeringan dengan ketebalan 2, 4, dan 6cm, (3) mengetahui efisiensi pengeringan. Hasil penelitian diharapkan alat pengeringan mekanis energi surya berbantu pemanas tambahan, dapat mengeringkan gabah dengan waktu lebih cepat. Jika dibandingkan dengan pengeringan secara tradisional. Sedangkan tahap-tahap penelitian yang dilakukan, yaitu peralatan yang mendukung proses pengeringan diposisikan pada tempat yang telah ditentukan. Gabah dimasukkan ke dalam tiga ayakan. Ketiga ayakan tersebut, berbeda ketebalan yaitu ketebalan 2, 4, dan 6cm. Ketiga ayakan ditimbang lalu dimasukkan ke dalam ruang pengeringan. Luxmeter digunakan pada proses pengukuran iradiasi. Sedangkan timbangan digital dipergunakan untuk mengukur berat bahan briket dan juga gabah, Adapun data-data yang diambil dalam penelitian tersebut, yaitu suhu batuan, suhu gabah, suhu ruang pengering suhu lingkungan, RH ruang pengering dan lingkungan, kadar air bahan, iradiasi matahari, briket tempurung kelapa dan berat bahan. Dalam pengambilan data tersebut, Menggunakan waktu yang telah ditentukan. Dari data yang diolah dan hasil perhitungan didapatkan nilai rerata, yaitu suhu Pengering 54,90 0 C, suhu Batuan 59,10 8 0 C, suhu Gabah 46,46 C, suhu lingkungan 32,53 0 C, RH ruang pengeringan 50%, RH lingkungan 81,89%, kadar air bahan 13,70%, iradiasi 687,5 Watt/m 2 , briket 9,45kg dan berat gabah 23,012kg. Dari hasil perhitungan tersebut, data-data itu dianalisa dan disimpulkan. Adapun kesimpulannya yaitu (1) faktor–faktor yang mempengaruhi proses pengeringan pada alat pengering yaitu iradiasi surya, suhu udara pengering, RH, dan pemanas tambahan, (2) Kadar Air rata–rata yang diproleh dari proses pengeringan yaitu sebesar 13,7%, proses penuruan kadar air membutuhkan waktu pengeringan 8 jam, (3) Efisiensi pengeringan dengan alat pengeringan gabah energi surya berbantu pemanas buatan adalah 19,4 %.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061710201041;
dc.subjectENERGI SURYAen_US
dc.titleUji Alat Pengeringan Gabah dengan Energi Surya Berbantu Pemanas Buatanen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record