Show simple item record

dc.contributor.authorDwi Susilowati
dc.date.accessioned2013-12-12T15:43:37Z
dc.date.available2013-12-12T15:43:37Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8716
dc.description.abstractProses pembelajaran yang selama ini ditetapkan di sekolah-sekolah masih menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah bervariasi. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri Arjasa masih belum sesuai harapan. Selain itu, Pemahaman siswa pada mata pelajaran tersebut juga masih belum memenuhi KKM yang ditentukan sekolah. Agar siswa memiliki aktivitas pemahaman yang lebih baik, guru harus selektif dalam memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kara kteristik mata pelajaran Ekonomi. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Ekonomi materi perilaku konsumen dan produsen adalah Pendekatan Keterampilan Proses. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa mata pelajaran Ekonomi materi perilaku konsumen dan produsen pada siswa kelas X8 SMA Negeri Arjasa melalui Pendekatan Keterampilan Proses tahun ajaran 201 2/2013. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang meliputi kegiatan perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Penentuan tempa t penelitian menggunakan metode purposive, yaitu pada kelas X 8 di SMA Negeri Arjasa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, tes, wawancara dan dokumen tasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa kelas X8 SMA Negeri Arjasa pada mata pelajaran Ekonomi materi perilaku konsumen dan produsen tahun ajaran 201 2-2013. Peningkatan aktivitas belajar tersebut dapat dilihat dari skor ratarata yang diperoleh pada siklus I adalah 2,70% dan pada siklus II adalah 3,27%. Hal ini berarti aktivitas belajar siswa meningkat dari kriteria cukup menjadi aktif. Secara klasikal siklus I ketuntasan belajar mencapai 70,58%, dan siklus II ketuntasan belajar mencapai 88,23%, yang berarti pada siklus II telah mencapai standar ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries70210391012;
dc.subjectPendekatan Keterampilan Proses, Aktivitas Dan Pemahaman Siswaen_US
dc.titlePENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN SISWAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record