dc.description.abstract | Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan penunjang bagi keberhasilan
proses kegiatan belajar mengajar bidang studi lainnya. Keterampilan berbahasa
mempunyai empat komponen, yaitu : a) keterampilan menyimak, b) keterampilan
berbicara, c) keterampilan membaca, dan d) keterampilan menulis. Sebagai salah satu
keterampilan berbahasa yang bersifat aktif, keterampilan mendengarkan bukanlah hal
yang mudah untuk dikuasai siswa. Penguasaanya membutuhkan ketelitian. Salah satu
komponen sastra yang dipelajari di dalam kegiatan mendengarkan adalah memahami
cerita yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman. Untuk memahami isi
cerita, pemahaman unsur- unsur intrinsik di dalam cerita perlu di kuasai.
Observasi awal menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X MA
Islamiyah Asembagus dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerita rakyat
masih belum mencapai ketuntasan belajar. Salah satu penyebabnya adalah model
pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat tradisional, sehingga
mengakibatkan siswa menjadi pasif dalam belajar. Penerapan model pembelajaran
Think Pair Share (untuk selanjutnya akan disingkat TPS) digunakan untuk
meningkatkan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat. Penerapan TPS ini dipilih
karena dengan model pembelajaran ini siswa dilatih berpikir (Think) masalah yang
diberikan guru, berpasangan (pair) mendiskusikan tugas yang diberikan guru dengan
pasangannya, berbagi (share) kepada pasangan lain.
Penelitian ini mengangkat permasalahan: 1) bagaimanakah penerapan model
pembelajaran TPS dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerita rakyat
siswa kelas X MA Islamiah Asembagus, dan 2) bagaimanakah peningkatan
pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat setelah diterapkan model pembelajaran TPS
siswa kelas X MA Islamiyah Asembagus. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan, 1) penerapan model pembelajaran TPS dalam pembelajaran
menganalisis unsur intrinsik cerita rakyat siswa kelas X MA Islamiah Asembagus,
dan 2) peningkatan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat siswa kelas X MA
Islamiah Asembagus setelah diterapkan model pembelajaran TPS.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing- masing
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dan dilaksanakan kolaborasi antara peneliti
dengan guru. Data diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan dalam suatu kegiatan
pembelajaran, hasil wawancara dengan siswa dan guru Bahasa Indonesia kelas X MA
Islamiyah Asembagus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penerapan
model pembelajaran TPS pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat siswa kelas X MA
Islamiyah Asembagus mengalami peningkatan.
Hasil belajar menganalisis unsur intrinsik cerita rakyat dapat diketahui melalui
adanya peningkatan hasil belajar pada tiap siklus. Pada tahap prasiklus terdapat 9
siswa (20,4%) yang mendapat nilai 75. Pada siklus I terjadi peningkatan dari 9
menjadi 16 siswa (36%) yang mendapat nilai 75, kemudian pada siklus II 34 siswa
(78%) yang mendapat nilai 75.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran
menganalisis unsur intrinsik cerita rakyat melalui model pembelajaran TPS pada
siklus II, hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat dan siswa menjadi lebih aktif
dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan pada siklus II guru bisa membimbing siswa
dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas, dari pada siklus I guru kurang aktif
membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dan berdiskusi. Saran yang diberikan
berdasarkan hasil penelitian yaitu: 1) bagi siswa, Siswa hendaknya lebih terlibat
secara penuh dalam pembelajaran dan dapat menciptakan interaksi antar siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, 2) Bagi guru, Seorang guru hendaknya lebih kreatif
dalam menggunakan model dalam pembelajaran, 3) Bagi peneliti selanjutnya,
sebaiknya dijadikan sebagai masukan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya
dengan menggunakan TPS sesuai dengan materi yang diteliti. | en_US |