Show simple item record

dc.contributor.authorAynin Mashfufah
dc.date.accessioned2013-12-12T07:39:37Z
dc.date.available2013-12-12T07:39:37Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM060210193191
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8622
dc.description.abstractLabu siam pertama kali ditemukan oleh Patrick Browne di Jamaika pada tahun 1756. Jenis tanaman ini banyak ditanam di kawasan Filipina, Malaysia, dan Indonesia (Astawan, 2010). Labu siam mempunyai kegunaan sebagai penurun tekanan darah, mempunyai efek diuretik, dapat menyembuhkan gangguan sariawan, panas dalam, demam pada anak-anak serta baik digunakan oleh penderita asam urat dan Diabetes Mellitus (Priantono dalam Khikmawati, 2009). Labu siam juga memiliki efek antioksidan, antimikrobial, hipokolesterol. Pada penelitian Dire et al. dalam Khikmawati (2009), ekstrak alami kulit buah labu siam (maserasi) terbukti mempunyai efek hipoglikemik pada tikus wistar yang dibuat dengan cara menginjeksikan Streptozotocine. Diduga senyawa yang bertanggungjawab terhadap efek hipoglikemik dari buah labu siam berasal dari senyawa flavonoidnya (Andrade- Cetto and Heinrich dalam Khikmawati, 2009). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perasan buah labu siam terhadap penurunan kadar gula darah mencit yang diabetes akibat induksi aloksan monohidrat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan menggunakan perlakuan berupa induksi perasan buah labu siam dengan dosis pemberian 0,1 mL/hari (P1), 0,3 mL/hari (P2), dan 0,5 mL/hari (P3) dan K+ (suspensi Glibenklamid) serta K- (aquades). Hasil perolehan data dianalisis dengan analisis Anova dan BNT. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan kadar gula darah mencit pada masing-masing tahap (terdapat pengaruh). Kadar gula darah rata-rata pada tahap diabetes adalah P1 (145,33 ± 6,65 mg/dL), P2 (150 ± 14,17 mg/dL), P3 (168 ± 16,64 mg/dL), K+ (146,67 ± 6,8 mg/dL) dan K- (160,33 ± 16,16 mg/dL). Kadar gula darah rata-rata pada akhir pengobatan adalah P1 (131,33 ± 3,78 mg/dL), P2 (113 ± 26,15 mg/dL), P3 (111,33 ± 28,22 mg/dL). Sedangkan pada K+ (104 ± 15,71 mg/dL) dan K- (147,33 ± 13,28 mg/dL). Kesimpulan dari penelitian ini adalah perasan buah labu siam mampu menurunkan kadar gula darah mencit diabetes akibat induksi aloksan. Perasan buah labu siam diberikan sebanyak satu kali sehari selama 14 hari secara per oral. Dosis perasan buah labu siam yang paling optimum dalam menurunkan kadar gula darah mencit yang diabetes adalah 0,3 mL/hari dengan persen penurunan sebesar 25,71% ± 10,27 pada pengukuran kadar gula darah hari ke-36. Selain itu terdapat korelasi yang signifikan antara perubahan berat badan (kenaikan berat badan saat pengobatan) dengan penurunan kadar gula darah mencit. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berharap diadakan penelitian lebih lanjut secara mikroskopik histologi sel-sel β pankreas pada tahapan aklimasi, diabetes dan pengobatan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210193191;
dc.subjectLabu Siam, Penurunan Kadar Gula Darah, Menciten_US
dc.titlePENGARUH PERASAN BUAH LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Swartz) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Mus musculus L.) BALB-Cen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record