Show simple item record

dc.contributor.authorZoebazary, M. Ilham
dc.date.accessioned2018-01-30T01:00:59Z
dc.date.available2018-01-30T01:00:59Z
dc.date.issued2018-01-30
dc.identifier.isbn978-602-50386-0-0
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84097
dc.description.abstractBuku ini secara umum membahas kebudayaan orang-orang Pendalungan yang tersebar di kawasan Tapal Kuda, Jawa Timur, namun secara lebih khusus yang berada di Kabupaten Jember. Tentu saja berbagai permasalahan kebudayaan yang terjadi di Jember maupun sekitarnya tidak terlepas dari dinamika politik regional maupun nasional, namun tulisan ini tidak akan secara spesifik mengkritisi permasalahan geopolitik. Sebagai akibatnya, hasilnya hanya berupa sebuah pembahasan sederhana, dengan jangkauan sempit dan tidak terlalu mendalam. Pendek kata, penulisan buku ini memang tidak dilandasi ambisi akademik yang berlebihan, melainkan sekedar respons pribadi saya sebagai orang Jember yang berasal dari luar daerah (sudah sejak lama saya tidak lagi merasa sebagai orang Kediri yang tinggal di Jember). Saya juga menghindari gagasan ambisius mengenai pembahasan posisi kebudayaan Pendalungan di tengah kancah pergulatan kebudayaan nasional, meskipun hal itu asyik dan menggiurkan. Bolehlah dikatakan tulisan ini sekedar unek-unek, keluh-kesah, jalan-jalan santai, tanpa teori dan metodologi yang rigid dan rapi. Ya, ini memang bukan skripsi apalagi disertasi. Berkenaan dengan identitas budaya, selama ini para peneliti lebih menyukai bertanya mengenai cara-cara bagaimana suatu etnis merepresentasikan ‗perbedaan budaya‘ dibanding etnisetnis lain. Di sepanjang buku ini, saya lebih suka bertaya tentang bagaimana mereka merepresentasikan keunggulan-keunggulan yang mereka miliki. Mencari perbedaan-perbedaan tidak terlalu sulit dilakukan, tapi saya tidak suka memilih cara demikian untuk menjelaskan persoalan identitas budaya. Dalam hal penggunaan istilah, baik tulisan maupun pengucapannya secara lisan, dalam buku ini saya memilih istilah Pendalungan (bukan Pendhalungan, Pandalungan, Pandhalungan, atau Mendalungan). Alasan sederhana namun cukup rinci mengenai hal ini saya uraikan pada bab khusus yang secara spesifik membahas etimologi istilah Pendalungan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectOrang Pendalunganen_US
dc.subjectKebudayaanen_US
dc.subjectTapal Kudaen_US
dc.titleORANG PENDALUNGAN: Penganyam Kebudayaan di Tapal Kudaen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record