Upaya Santri Dalam Menjalankan Wirausaha (Studi Deskriptif di Pondok Pesantren Raudlatut Thalabah Desa Setail Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi)
Abstract
Pengangguran memang masalah dalam negeri yang tidak akan pernah surut
serta momok bagi mereka para lulusan perguruan tinggi yang ingin cepat mendapat
pekerjaan. Rendahnya kompetensi dan minimnya soft skills yang dimiliki oleh
calon tenaga kerja sehingga alokasi lapangan pekerjaan tidak sepenuhnya
terpenuhi. Tidak hanya perguruan tinggi, bagi lulusan pondok pesantren mencari
pekerjaan juga dirasakan sangat sulit jika hanya mengandalkan ijazah dari
pesantren. Selain itu juga masih melekatnya mentalitas untuk mencari pekerjaan
ketimbang menciptakan pekerjaan sendiri. Oleh karena itu tidak pilih-pilih dan
tidak malu dalam bekerja apapun serta peka terhadap peluang apapun yang ada
merupakan solusi alternatif. Salah satunya adalah santri-santri di Pondok Pesantren
Raudlatut Thalabah yang mampu menjalankan wirausaha sekaligus mengaji.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu menjelaskan, mendeskripsikan upayaupaya
santri dalam menjalankan kewirausahaan di pesantren. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan menggunakan metode kualitatif. Teknik penentuan informa n
dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Data dikumpulkan dengan
metode observasi non partisipan dan wawancara mendalam (indepth interview)
serta studi dokumentasi seperti dokumen-dokumen dan sebagainya. Teknik analis is
data menggunakan beberapa tahapan yaitu mulai dari pengumpulan data mentah,
transkrip data, koding, kategorisasi data, penyimpulan sementara, triangulasi dan
penyimpulan akhir. Untuk teknik uji keabsahandata menggunakan triangulas i
sumber data dan teori.
Kesimpulan hasil temuan di lapang mengenai upaya santri dalam
menjalankan wirausaha terdapat beberapa bentuk upaya. Upaya pertama adalah
memilih waktu di sela-sela kepadatan jadwal pesantren. Kedua adalah
memanfaatkan lingkungan pesantren untuk berwirausaha. Ketiga adalah
menjualkan makanan orang lai jika tidak punya modal sendiri. Keempaat memodali
diri sendiri dengan cara menabung. Kelima adalah dengan cara menjua dari desa ke
desa atau keliling untuk memperoleh untung yang lebih besar. Keenam menjadwal
pembagian lokasi agar tidak terjadi konflik bagi yang menjalankan usaha keliling.
Serta adapun faktor-faktor yang mendorong mereka untuk berwirausaha adalah
seperti motivasi kiai, kiriman uang terbatas, tidak ingin menjadi beban orang tua,
serta karena perngaruh teman.