dc.description.abstract | Mahasiswa Pendidikan Matematika perlu mengetahui dan memahami bagaimana membuktikan
teorema berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya baik berupa pengertian pangkal
(undefined), postulat, definisi, mengkonstruksi, dan teorema yang dipilih untuk membuktikan teorema
berikutnya. Kaitannya dengan pembuktian teorema ini, dosen perlu mengetahui sejauh mana langkah-langkah
yang telah dilakukan mahasiswa, termasuk kesalahan yang dilakukan dalam membuktikan teorema. Salah satu
cara yang dapat digunakan adalah dengan memberikan beberapa teorema untuk dibuktikan mahasiswa,
kemudian langkah yang mereka lalui dalam membuktikan teorema tersebut dapat diketahui dengan
menggunakan metode think aloud. Hasil analisis mengungkapkan beberapa kesalahan: (1) Mahasiswa masih
terpengaruh pengalaman belajar geometri yang telah lalu dan sudah terekam dalam pikirannya yang ternyata
tidak cocok dengan struktur geometri yang sedang dipelajari. (2) Mahasiswa masih bingung dalam mengaitkan
pengertian pangkal (undefined), postulat, definisi, konstruksi dan teorema, sehingga masih belum sistematis
menggunakannya. (3) Mahasiswa kurang memiliki kerangka berpikir yang benar dalam membuktikan teorema.
(4) Mahasiswa kurang kreatif dalam membuktikan teorema, sehingga tidak ada ide untuk pembuktian teorema
pada langkah selanjutnya. Fleksibilitas berpikir mahasiswa yang konsisten dan koheren dalam satu struktur
geometri dengan struktur geometri yang lain belum tampak; proses akomodasi dalam pemikiran internal
mahasiswa belum berjalan. Mahasiswa tidak menuliskan teorema, tetapi menuliskan penjelasan untuk
mendapatkan gambar sebagai bukti; kesalahan ini lebih pada aspek teknis. | en_US |