Show simple item record

dc.contributor.advisorDedy W. Soedibyo
dc.contributor.advisorSutarsi
dc.contributor.authorSari, Siti Nurjanah Purnama
dc.date.accessioned2017-03-23T02:22:30Z
dc.date.available2017-03-23T02:22:30Z
dc.date.issued2017-03-23
dc.identifier.nim121710201045
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79806
dc.description.abstractJeruk siam merupakan salah satu komoditas hortikultura di Indonesia yang berpotensi untuk diekspor maupun dikonsumsi segar. Jeruk siam yang baik harus dipanen pada tingkat kematangan dan umur panen yang optimal. Sifat fisik jeruk siam dapat berpengaruh pada kualitas buah dan tingkat kematangan jeruk ketika dipetik. Umumnya, pengukuran sifat fisik dilakukan dengan cara manual dan uji laboratorium. Hasil uji laboratorium mengakibatkan buah yang sudah diuji menjadi rusak. Pengolahan citra digital merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut tanpa merusak bahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara umur petik dengan sifat fisik dan variabel mtu citra jeruk siam, menganalisis hubungan antara sifat fisik dengan variabel mutu citra jeruk siam, serta untuk menduga sifat fisik dan umur petik jeruk siam menggunakan variabel mutu citra jeruk siam. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai April 2016 di Laboratorium Instrumentasi Pertanian dan Laboratorium Enjiniring Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Bahan yang digunakan adalah buah jeruk siam dengan umur petik 24, 26, 28, 30 dan 32 minggu setelah berbunga (MSB). Jeruk siam direkam menggunakan kamera CCD (Charged Couple Device) dan citra jeruk siam hasil perekaman diekstraksi menggunakan program pengolahan citra yang dibuat dengan software Sharp Develop 4.2. Variabel sifat fisik yang diukur adalah kekerasan dan total padatan terlarut (TPT). Analisis data untuk menentukan hubungan antara umur petik, sifat fisik dan variabel mutu citra jeruk siam menggunakan uji statistik, uji anova, korelasi dan uji validasi. Hasil penelitian menunjukan nilai kekerasan jeruk siam menurun pada umur petik 24-28 MSB dan naik pada umur petik 28-32 MSB dengan nilai rata-rata kekerasan berturut-turut sebesar 0,00562 (24 MSB); 0,00505 (26 MSB); 0,00377 (28 MSB); 0,00560 (30 MSB); 0,00791 (32 MSB). Nilai total padatan terlarut jeruk siam pada umur 24 MSB lebih besar dari pada umur petik 26 MSB dan cenderung mengalami kenaikan pada umur petik 26-30 MSB dengan nilai rata-rata 8,77 (24 MSB); 7,95 (26 MSB); 8,91 (28 MSB); 10,02 (30 MSB) dan menurun pada umur petik 32MSB sebesar 9,73. Hasil korelasi dengan interpretasi hubungan cukup kuat antara variabel mutu citra dengan variabel sifat fisik yaitu indeks warna b (blue). Nilai koefisien korelasi pada tingkat kekerasan r = -0,60 dan nilai pada total padatan terlarut r = -0,59. Hasil akurasi total pada validasi program sebesar 50,1%, yang artinya variabel citra dapat menduga sebagian umur petik pada keseluruhan umur petik dengan benar. Nilai akurasi produksi masing– masing umur petik 68% (24 MSB), 28% (26 MSB), 48% (28 MSB), 60% (30 MSB) dan 32% (32 MSB).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectJERUK SIAMen_US
dc.titleAnalisis Tingkat Kekerasan dan Kandungan Total Padatan Terlarut Jeruk Siam (Citrus nobilis) Berdasarkan Umur Petik Menggunakan Pengolahan Citra Digitalen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record