dc.description.abstract | Jeruk siam merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak ditanam di Indonesia. Menurut survei Badan Pusat Statistik (2015), produksi buah jeruk siam di Indonesia sekitar 1.411.229 ton. Buah jeruk siam memiliki jumlah yang melimpah dan citarasa yang banyak disukai oleh konsumen sehingga banyak industri makanan memanfaatkan buah jeruk siam sebagai salah satu bahan baku produknya. Buah jeruk siam bersifat non klimaterik sehingga citarasa buah jeruk siam dipengaruhi oleh umur petik. Untuk memperoleh citarasa buah jeruk yang diinginkan dapat melakukan beberapa hal seperti uji laboratorium dan sortasi untuk membedakan umur petiknya. Namun, uji laboratorium bersifat destruktif (merusak struktur fisik) dan sortasi manual mempunyai beberapa kelemahan seperti dan dapat menghasilkan buah yang tidak seragam (faktor kelelahan dan sifat subjektif manusia). Kelemahan ini dapat diatasi menggunakan salah satu metode yaitu metode pengolahan citra digital. Metode ini merupakan sebuah teknik menganalisis gambar suatu objek sehingga menghasilkan beberapa informasi yang diinginkan tanpa merusak struktur fisik objek tersebut (non destruction). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur petik terhadap keasaman (pH) dan berat buah jeruk siam, mengetahui hubungan keasaman (pH) dan berat buah jeruk siam pada variasi umur petik dengan variabel mutu citra, dan mengetahui tingkat keberhasilan pendugaan derajat keasaman (pH) dan berat buah jeruk siam berdasarkan variasi umur petik menggunakan program pengolahan citra digital. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 28 Januari hingga 15 April 2016 di Laboratorium Instrumentasi Pertanian dan Enjiniring Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Sampel buah jeruk siam diperoleh dari kebun buah jeruk Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Penelitian ini
menggunakan sampel buah jeruk dengan umur petik 24 MSB, 28 MSB, dan 32 MSB (minggu setelah berbunga). Persiapan alat pengambilan citra meliputi pengaturan jarak kamera ke objek, pegaturan lampu penerang, dan background untuk menghasilkan gambar yang sesuai dengan warna objek aslinya, sedikit bias, dan menghasilkan sedikit bayangan. Hasil pembuatan program pengolahan citra menghasilkan beberapa variabel mutu citra seperti luas area, tinggi, lebar, dan indeks warna r,g,b yang masing-masing mempunyai hubungan dengan derajat keasaman dan berat buah jeruk siam. Dari hasil analisis menggunakan diagram boxplot, diperoleh data untuk menduga umur petik buah jeruk siam. Setelah memperoleh data hasil pendugaan, dilakukan analisis untuk memperolah nilai akurasi pendugaan menggunakan program pengolahan citra digital. Berdasarkan hasil pengukuran derajat keasaman (pH) dan berat buah jeruk siam diketahui bahwa derajat keasaman (pH) dan berat buah jeruk siam dipengaruhi oleh umur petik. Selama pertambahan umur petik (24MSB, 28MSB, dan 32MSB), nilai pH dan berat semakin meningkat yaitu 3,259, 3,533, dan 4,041 (data pH) serta 121,01 g, 143,52 g, 147,02 g (data berat). Hubungan berat dengan area adalah 0,9567 (kuat), tinggi adalah 0,9281 (kuat), dan lebar adalah 0,9513 (kuat). Hubungan derajat keasaman dengan area adalah 0,3623 (rendah), indeks warna r adalah 0,6546 (cukup), indeks warna g adalah 0,2778 (rendah), dan indeks warna b adalah 0,7603 (cukup). Hubungan tertinggi antara kandungan buah jeruk siam tiap umur petik dengan variabel mutu citra yaitu berat dengan area dan derajat keasaman dengan indeks warna b. Analisis akurasi data hasil pengolahan citra digital buah jeruk siam menghasilkan total akurasi sebesar 74,7%. Hal ini menunjukkan bahwa program pengolahan citra dapat menduga 74,7% dari total sampel data secara benar | en_US |