dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah proses pembelajaran
dan hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada
bulan Januari 2016 dengan guru dan siswa kelas XI – IPA 5 mata pelajaran
Biologi di SMA Negeri 4 Jember. Berdasarkan nilai ulangan pada materi
sebelumnya yaitu sistem peredaran darah manusia semester gasal, siswa kelas XI
– IPA 5 memiliki rata-rata nilai kelas terendah yaitu 70,63. Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi, rendahnya hasil belajar di kelas tersebut dikarenakan
siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa bermalasmalasan;
minat
belajar
siswa
yang
kurang
dalam
mengikuti
pembelajaran
di
kelas
dan
kemampuan
siswa yang rendah; media yang biasa digunakan guru adalah media
power point yang diajarkan melalui metode ceramah sehingga siswa merasa bosan;
serta kurangnya variasi model dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui penerapan model pembelajaran
SQ4R dengan Concept Map.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan berfikir kreatif dan hasil belajar Biologi siswa kelas
XI – IPA 5 SMA Negeri 4 Jember pokok bahasan system ekskresi melalui penerapan model pembelajaran SQ4R dengan Concept Map. Keterampilan
berfikir kreatif diukur dengan pemberian test pada pra siklus dan LKS pada siklus
I serta siklus II dengan menggunakan rubrik penilaian keterampilan berfikir
kreatif yang terdiri atas indikattor kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan penguraian. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar ranah kognitif, dan
afektif. Hasil belajar kognitif diukur menggunakan tes tulis dalam bentuk objektif
dan subjektif yang memiliki aspek C1-C4 yaitu aspek pengetahuan, pemahaman,
penerapan, dan analisis. Hasil belajar ranah afektif diukur menggunakan rubrik
penilaian afektif yang dilihat dari aktivitas siswa. Peningkatan hasil belajar
diketahui dengan membandingkan hasil pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Analisis keterampilan berfikir kreatif siswa terdiri atas empat indikator,
yaitu fluency (berfikir lancar), flexibility (berfikir luwes), originality (orisinalitas
berfikir), dan elaboration (penguraian). Hasil pengukuran keterampilan berfikir
kreatif siswa pada indikator fluency (berfikir lancar) pada pra siklus 36,80, pada
siklus I 65,5 sehingga meningkat sebesar 28,7 dan pada siklus II meningkat sebesar
5,67 menjadi 71,17. Pada indikator flexibility (berfikir luwes) pada pra siklus 58,33,
pada siklus I 67,36 sehingga meningkat sebesar 9,03 dan pada siklus II meningkat
sebesar 10,41 menjadi 77,77. Pada indikator originality (orisinalitas berfikir) pada pra
siklus 55,55, pada siklus I 75,69 sehingga meningkat sebesar 20,14 dan pada siklus II
meningkat sebesar 12,15 menjadi 87,84. Pada indikator elaboration (penguraian)
pada pra siklus 50,69, pada siklus I 70,13 sehingga meningkat sebesar 19,44 dan pada
siklus II meningkat sebesar 10,07 menjadi 80,20. Rata-rata seluruh aspek pra siklus adalah 50,34 dengan kategori tingkat berfikir kreatif siswa sedang, siklus I adalah
69,67 termasuk kategori tingkat berfikir kreatif siswa tinggi, dan siklus II adalah
79,25 yang termasuk kategori tingkat berfikir kreatif siswa tinggi. Peningkatan
keterampilan berfikir kreatif siswa dari pra siklus ke siklus I adalah sebesar
19,33% dan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 9,58% .
Analisis hasil belajar Biologi siswa kelas XI -IPA 5 SMA Negeri 4 Jember
ranah kognitif pra siklus, rata-rata kelas sebesar 70,63 dengan persentase
ketuntasan hasil belajar 36,12%. Pada siklus I, rata-rata nilai kelas sebesar 81,69
dengan persentase ketuntasan hasil belajar 83,34%. Pada siklus II, rata-rata nilai
kelas sebesar 83,80 dengan persentase ketuntasan hasil belajar 91,67%. Peningkatan hasil belajar pra siklus ke siklus I sebesar 47,22%. Peningkatan hasil
belajar siklus I ke siklus II sebesar 8,33%. Peningkatan hasil belajar pra siklus ke
siklus II sebesar 55,55%.
Analisis hasil belajar Biologi siswa kelas XI – IPA 5 SMA Negeri 4
Jember ranah afektif pada siklus I, persentase ketuntasan hasil belajar sebesar
85,5% termasuk kriteria sangat baik. Pada siklus II, persentase ketuntasan hasil
belajar sebesar 88% yang termasuk kriteria sangat baik. Peningkatan hasil belajar
dari siklus I ke siklus II sebesar 2,5% | en_US |