dc.description.abstract | Cookies merupakan produk makanan ringan dengan tekstur renyah yang
biasanya dibuat dengan menggunakan terigu dan tidak membutuhkan
pengembang dalam jumlah yang besar, namun sampai saat ini Indonesia masih
mengimpor gandum dari negara lain, karena gandum tidak dapat tumbuh dengan
baik di Indonesia. Untuk mengurangi jumlah konsumsi terigu dapat dilakukan
diversifikasi pangan dengan bahan pangan lokal seperti koro pedang dan labu
kuning yang diolah menjadi tepung, sehingga dapat menurunkan jumlah konsumsi
terigu. Koro pedang dan labu kuning merupakan bahan pangan dengan jumlah
produksi yang cukup melimpah namun masih belum termanfaatkan dengan baik,
selain itu juga memiliki kandungan gizi seperti protein karbohidrat yang cukup
tinggi.
Koro pedang (Canavalia ensiformis L) merupakan salah satu bahan pangan
nabati yang cukup berpotensi karena memiliki kandungan protein sebesar 24%
dan karbohidrat 55%. Selain itu, koro pedang juga memiliki sifat kemampuan
mengikat air (WHC) yang cukup tinggi yaitu sebesar 116,36% dan memiliki sifat
mengikat minyak (OHC) yang juga cukup tinggi yaitu sebesar 57,32%. Labu
kuning (Cucurbita moschata) mengandung karbohidrat dan protein cukup tinggi.
Kandungan karbohidrat labu kuning dalam 100 gram beratnya sebesar 6,6 % dan
kandungan proteinnya sebesar 1,10%. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) untuk
mengetahui pengaruh tepung koro pedang dan tepung labu kuning terhadap
karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik Cookies yang dihasilkan (2)
menetapkan formulasi yang tepat sehingga dapat dihasilkan Cookies dengan
karakteristik yang baik dan diterima di kalangan masyarakat. | en_US |