dc.description.abstract | Pada budidaya tembakau cerutu membutuhkan sistem got untuk menyalurkan air sungai agar dapat memenuhi kebutuhan air pada tanaman tembakau cerutu. Pembuatan sistem got masih menggunakan tenaga manusia dengan alat lempak. Seiring dengan perkembangan zaman, minat untuk bekerja di sawah dan pembuatan got semakin berkurang. Maka dari PTPN X Jember membeli trencher dan menerapkan mekanisasi untuk mengatasi berkurangnya tenaga kerja pembuatan got di budidaya tembakau cerutu. Trencher yang menggunakan tenaga gerak traktor roda empat merupakan alat baru di PTPN X Jember belum perna dilakukan pengujian serta perhitungan biaya pada pembuatan sistem got pada tanah ringan. Oleh karena itu diperlukan pengujian dan analisis biaya pada trencher.
Berdasarkan hasil penelitian, pengukuran bulk density mendapatkan nilai sebesar 0,10 gr/cm3, dengan nilai rata-rata berat tanah basah sebesar 40,26 gr/cm, nilai rata-rata berat kering sebesar 38,01 gr/cm, dan nilai volume tanah sebesar 395,14 cm3. Menurut Foth (1994), nilai bulk density 0,10 gr/cm3 termasuk golongan jenis tanah Organosol (histosol) dengan nilai bulk density 0,14-0,21 gr/cm3. Pengukuran kapasitas kerja trencher tanpa beban sebesar 3,12 Jam/Ha sedangkan nilai kapasitas kerja trencher dengan beban sebesar 5,98 Jam/Ha. Nilai efisiensi diperoleh dari perhitungan luas penampang dan kapasitas kerja didapatkan total rata-rata nilai efisiensi sebesar 63,40%. Untuk biaya pembuatan got pada lahan PT Perkebunan Nusantara X Jember pada tanah ringan menggunakan alat trencher sebesar Rp 60.553.695 sedangkan menggunakan tenaga manusia sebesar Rp 126.562.500 dengan luas lahan yang sama yaitu 45 Ha
pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa Trencher lebih efisien digunakan untuk pembuatan got di jenis tanah ringan dengan luas lahan 45 Ha. | en_US |