Show simple item record

dc.contributor.authorDahniar, Beta Enmajita
dc.date.accessioned2017-03-01T02:58:02Z
dc.date.available2017-03-01T02:58:02Z
dc.date.issued2017-03-01
dc.identifier.nim130903102006
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79360
dc.description.abstractKarakteristik utama bagi sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi adalah panorama dan budaya tradisional. Banyuwangi memiliki taman nasional yang dijadikan sebagai kawasan konservasi yaitu Taman Nasional Alas Purwo. Dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo menawarkan beberapa destinasi yang masih alami, salah satunya yaitu Ekowisata Mangrove Blok Bedul. Ekowisata adalah bentuk industri pariwisata berbasis lingkungan yang memberikan dampak kecil bagi kerusakan alam dan budaya lokal sekaligus menciptakan peluang kerja dan pendapatan serat membantu kegiatan konservasi alam itu sendiri (Panos, dikutip oleh Ward, 1997). Menurut data yang diperoleh dari Blok Bedul bahwa Ekowisata Mangrove Blok Bedul terletak di segoro anakan. Resort Grajagan SPTN Wilayah 1 Tegaldlimo, Taman Nasional Alas Purwo. Blok bedul merupakan zona pemanfaatan seluas 30 Ha dan kawasan yang telah dikembangkan menjadi kawasan ekowisata mangrove seluas ±4 Ha. Keunggulan yang dimiliki oleh Ekowisata Mangrove Blok Bedul adalah pesona flora dan fauna serta keindahan alam pantai selatan. Kealamian di wisata ini menjadi daya tarik para wisatawan yang menyukai alam yang masih alami. Ekowisata Mangrove blok Bedul mengalami puncak pengembangan pada tahun 2010. Namun pada tahun-tahun berikutnya, jumlah wisatawan di Ekowisata Mangrove Blok Bedul selalu mengalami penurunan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola Ekowisata Mangrove Blok Bedul dapat di ketahui bahwa menurunnya wisatawan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: Perubahan pengelolaan Ekowisata Mangrove Blok Bedul dari ix kolaborasi dengan TNAP menjadi ijin usaha wisata milik desa, perubahan struktur kepengurusan Ekowisata Mangrove Blok Bedul, banyak petugas pengelola Ekowisata Mangrove Blok Bedul yang keluar dari keanggotaan pengelolaan, ketidak konsistenan pembagian peran dalam pengelolaan Ekowisata Mangrove Blok Bedul antara Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) dan BPEMB, adanya ketidakpuasan wisatawan terhadap pelayanan dan fasilitas Ekowisata Mangrove Blok Bedul, pertentangan internal antar tenaga kerja pengelolaan Ekowisata Mangrove Blok Bedul, kondisi sosial dan ekonomi pekerja di Ekowisata Mangrove Blok Bedul selalu mengalami penurunan pengunjung setiap tahun. Oleh karena itu, pengelola Ekowisata Mangrove Blok Bedul melakukan berbagai upaya untuk menarik wisatawan, antara lain: Menganalisa terhadap kawasan Ekowisata Mangrove Blok Bedul yang akan di promosikan, menyelenggarakan penyerahan informasi dan produk wisata serta hiburan pendukungnya, menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan pameran, mengikuti kegiatan promosi pameran pariwisata, mengembangkan obyek dan daya tarik ekowisata dengan meningkatkan fasilitas, pelayanan dan kualitas obyek yang lebih menarik dan memberikan pesona khas bagi para wisatawan, mengembangkan sarana fasilitas pendukung pariwisata berupa akomodasi dan usaha pariwisata dengan menjalin kerja sama antara pengelola ekowisata dengan baik, meningkatkan efektivitas pemasaran dan promosi dan pelayanan wisata dan informasi pariwisata yang layak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMenurunnya Jumlah Wisatawan di Ekowisata Mangrove Blok Bedul Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangien_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN MENURUNNYA JUMLAH WISATAWAN DI EKOWISATA MANGROVE BLOK BEDUL TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGIen_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • DP-Travel Agent [232]
    Koleksi Laporan Praktikum Program DIII Usaha Perjalanan Wisata

Show simple item record