FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN MENURUNNYA JUMLAH WISATAWAN DI EKOWISATA MANGROVE BLOK BEDUL TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI
Abstract
Karakteristik utama bagi sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi
adalah panorama dan budaya tradisional. Banyuwangi memiliki taman nasional
yang dijadikan sebagai kawasan konservasi yaitu Taman Nasional Alas Purwo.
Dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo menawarkan beberapa destinasi
yang masih alami, salah satunya yaitu Ekowisata Mangrove Blok Bedul.
Ekowisata adalah bentuk industri pariwisata berbasis lingkungan yang
memberikan dampak kecil bagi kerusakan alam dan budaya lokal sekaligus
menciptakan peluang kerja dan pendapatan serat membantu kegiatan konservasi
alam itu sendiri (Panos, dikutip oleh Ward, 1997).
Menurut data yang diperoleh dari Blok Bedul bahwa Ekowisata Mangrove
Blok Bedul terletak di segoro anakan. Resort Grajagan SPTN Wilayah 1
Tegaldlimo, Taman Nasional Alas Purwo. Blok bedul merupakan zona
pemanfaatan seluas 30 Ha dan kawasan yang telah dikembangkan menjadi
kawasan ekowisata mangrove seluas ±4 Ha. Keunggulan yang dimiliki oleh
Ekowisata Mangrove Blok Bedul adalah pesona flora dan fauna serta keindahan
alam pantai selatan. Kealamian di wisata ini menjadi daya tarik para wisatawan
yang menyukai alam yang masih alami. Ekowisata Mangrove blok Bedul
mengalami puncak pengembangan pada tahun 2010. Namun pada tahun-tahun
berikutnya, jumlah wisatawan di Ekowisata Mangrove Blok Bedul selalu
mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola Ekowisata Mangrove Blok
Bedul dapat di ketahui bahwa menurunnya wisatawan disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu: Perubahan pengelolaan Ekowisata Mangrove Blok Bedul dari
ix
kolaborasi dengan TNAP menjadi ijin usaha wisata milik desa, perubahan
struktur kepengurusan Ekowisata Mangrove Blok Bedul, banyak petugas
pengelola Ekowisata Mangrove Blok Bedul yang keluar dari keanggotaan
pengelolaan, ketidak konsistenan pembagian peran dalam pengelolaan Ekowisata
Mangrove Blok Bedul antara Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) dan BPEMB,
adanya ketidakpuasan wisatawan terhadap pelayanan dan fasilitas Ekowisata
Mangrove Blok Bedul, pertentangan internal antar tenaga kerja pengelolaan
Ekowisata Mangrove Blok Bedul, kondisi sosial dan ekonomi pekerja di
Ekowisata Mangrove Blok Bedul selalu mengalami penurunan pengunjung
setiap tahun. Oleh karena itu, pengelola Ekowisata Mangrove Blok Bedul
melakukan berbagai upaya untuk menarik wisatawan, antara lain: Menganalisa
terhadap kawasan Ekowisata Mangrove Blok Bedul yang akan di promosikan,
menyelenggarakan penyerahan informasi dan produk wisata serta hiburan
pendukungnya, menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan pameran, mengikuti
kegiatan promosi pameran pariwisata, mengembangkan obyek dan daya tarik
ekowisata dengan meningkatkan fasilitas, pelayanan dan kualitas obyek yang
lebih menarik dan memberikan pesona khas bagi para wisatawan,
mengembangkan sarana fasilitas pendukung pariwisata berupa akomodasi dan
usaha pariwisata dengan menjalin kerja sama antara pengelola ekowisata dengan
baik, meningkatkan efektivitas pemasaran dan promosi dan pelayanan wisata dan
informasi pariwisata yang layak.
Collections
- DP-Travel Agent [250]