dc.description.abstract | Murbei merupakan tanaman yang dapat tumbuh secara liar di seluruh
wilayah Indonesia namun kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Daun
murbei memiliki beberapa efek farmakologis antara lain bersifat diuretik dan
antihipertensi. Daun murbei mengandung senyawa bioaktif yang potensial
seperti flavonoid, alkaloid dan polifenol. Senyawa bioaktif tersebut yang
diharapkan memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri terhadap Escherichia
coli.
Ekstraksi senyawa bioaktif daun murbei dilakukan menggunakan pelarut
yang sesuai. Senyawa bioaktif dalam daun murbei merupakan senyawa polar yang
dapat diekstrak menggunakan pelarut polar pula. Pelarut polar yang dapat
digunakan adalah etanol dan air. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rasio
etanol dan air yang paling efektif untuk mengekstrak senyawa polifenol daun
murbei yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai antibakteri terhadap Escherichia
coli.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, tahap pertama yaitu penelitian
pendahuluan untuk menentukan jenis sampel, tahap kedua yaitu pembuatan bubuk
ekstrak daun murbei dan karakterisasi bubuk ekstrak meliputi analisis warna, total
polifenol (Follin-Ciocalteau), serta aktivitas antioksidan (DPPH scavenging
activity), dan tahap ketiga yaitu analisis aktivitas antibakteri menggunakan metode
dilusi agar untuk penentuan konsentrasi hambat minimum dan IC50.
Hasil penelitian menunjukkan pelarut etanol 100 % merupakan pelarut
yang paling efektif dengan menghasilkan total polifenol ekstrak daun murbei
tertinggi yakni sebesar 183,33 mg GAE/ml dan antioksidan sebesar 43,95 %.
Pengujian aktivitas antibakteri metode dilusi agar menunjukkan bahwa ekstrak
daun murbei dapat berfungsi sebagai antibakteri dengan nilai KHM berdasarkan
perhitungan kurva reguler sebesar 12,6 mg/ml dan IC50 sebesar 5,3 mg/ml. Nilai
KHM berdasarkan perhitungan kurva logaritmik sebesar 11,43 mg/ml dan IC50
sebesar 3,44 mg/ml. Nilai KHM berdasarkan perhitungan kurva probit sebesar
11,37 mg/ml dan IC50 sebesar 4,50 mg/ml. | en_US |