STRATEGI MASYARAKAT YANG KEHILANGAN LAHAN PERTANIAN DALAM MENGOPTIMALKAN PENDAPATAN (Studi Deskriptif pada Masyarakat Tani yang Kehilangan Lahan Pertanian di Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota, Kota Kediri)
Abstract
Masyarakat tani yang menyewa di Kelurahan Balowerti muncul akibat
semakin sempitnya lahan pertanian yang ada dan makin sedikit pula petani yang
memiliki lahan pribadi. Fenomena ini dilatarbelakangi oleh alihfungsi lahan
pertanian ke sektor nonpertanian seperti perumahan, sehingga petani yang memiliki
lahan sendiri hampir tidak ada. Lahan yang ada saat ini adalah milik pemerintah
kota yang kapan saja siap diserahkan pada investor untuk dijual. Namun masyarakat
tani juga ada yang secara langsung menjual lahannya kepada investor, karena tergiur
harga tinggi, meskipun harus kehilangan lahan. Pendapatan yang diterima dengan
cara menyewa lahan kemudian mengelolanya agar hasil pertanian optimal seringkali
lebih kecil dari pengeluaran untuk biaya produksi. Hal ini masih ditambah dengan
biaya sewa yang semakin naik dan sulit dijangkau. Pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat tani yaitu kurang terpenuhinya kebutuhan pokok keluarga dikarenakan
pendapatan yang kecil tersebut. Oleh karena itu masyarakat tani memanfaatkan hasil
penjualan lahan sebagai modal mencari pendapatan di luar bidang pertanian.