| dc.description.abstract | Tanaman  kakao  tergolong  dalam  tanaman  tahunan.  Pertumbuhan  yang 
optimal  sejak  awal  dapat  berpengaruh  sangat  besar  terhadap  pertumbuhan 
selanjutnya.  Selain  pertumbuhan,  kemampuan    berproduksipun  juga  dipengaruhi 
oleh  pertumbuhan  awal  ini  (tanaman  muda).  Dengan  begitu  besarnya  pengaruh 
yang diberikan oleh bibit ini maka perkebunan-perkebunan besar dalam  memilih 
bibit  melakukannya  dengan  sangat  selektif  dan  berhati-hati  karena  bibit  unggul 
merupakan investasi awal dalam dunia usaha perkebunan kakao yang menentukan 
besar  kecilnya  hasil  produksi  yang  akan  diperoleh.  Ada  banyak  cara  untuk 
membuat  bibit  yang  unggul.    Salah  satu  caranya  yaitu  dengan  menggunakan 
teknik okulasi hipokotil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi teh 
kompos  berbahan  dasar  kulit  kopi  dan  air  kelapa  yang  optimal  untuk 
meningkatkan  keberhasilan  okulasi  hipokotil  bibit  kakao,  mengetahui  frekuensi 
pemberian  teh  kompos  yang  tepat,  dan  mengetahui  pemberian  teh  kompos  yang 
paling  tepat  yang  dapat  meningkatkan  keberhasilan  okulasi  hipokotil  dan 
pertumbuhan bibit kakao. 
Percobaan  dilaksanakan  dengan  menggunakan  rancangan  acak 
kelompok  faktorial  dengan  3  kali  ulangan.  Dalam  percobaan  ini  terdapat  dua 
faktor: (1) konsentrasi teh kompos yang meliputi 4 level, K0 : 0%, K1 : 5%, K2 : 
10%,  dan  K3  :  15%,  (2)  frekuensi  pemberian  teh  kompos  dengan  3  jenis 
perlakuan, F1 : 1 minggu, F2 : (2 minggu), dan F3 (3 minggu). 
Percobaan dilaksanakan di PTPN XII Kebun Kendemg Lembu Afdeling 
Pager Gunung yang berada di Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten 
Banyuwangi  dengan  ketinggian  ±  350  m  dpl,  suhu  maksimal  34
0
C  dan  suhu 
minimal  22
0
C.  Waktu  pelaksanaannya  mulai  tanggal  15  Desember  2009  sampai dengan  15  April  2010.  Dalam  percobaan  ini  diketahui  bahwa  aplikasi  perlakuan 
teh kompos pada berbagai konsentrasi cenderung bisa meningkatkan keberhasilan 
okulasi  hipokotil  dan  pertumbuhan  bibit  kakao,  aplikasi  1  minggu  sekali 
merupakan  frekuensi  pemberian  teh  kompos  yang  optimal  untuk  meningkatkan 
keberhasilan  okulasi  hipokotil  dan  pertumbuhan  bibit  kakao,  dan  kombinasi 
perlakuan  antara  konsentrasi  teh  kompos  dan  frekuensi  aplikasi  cenderung  bisa 
meningkatkan keberhasilan okulasi hipokotil dan pertumbuhan bibit kakao. | en_US |