dc.description.abstract | Salah satu suku Myrtaceae (jambu-jambuan) yang memiliki banyak manfaat yaitu tanaman salam. Salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan dan biasa digunakan sebagai campuran bumbu masak. Namun pemanfaatan daun salam dalam bentuk lembaran daun segar mengakibatkan daya simpan yang cenderung singkat yaitu kurang dari tiga hari. Oleh karena itu, perlu adanya proses lebih lanjut (pengawetan) untuk meningkatkan daya simpan daun salam. Salah satu alternatif dalam pengawetan yaitu metode pengeringan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam metode pengeringan diantaranya yaitu penjemuran dan mekanis. Metode penjemuran dianggap kurang efektif karena bergantung pada cuaca yang tidak menentu. Pengeringan berbasis gelombang mikro diharapkan mampu menghasilkan produk kering daun salam dalam waktu singkat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perubahan massa dan warna daun salam menggunakan gelombang mikro.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Enjiniring Hasil Pertanian Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2015. Daun salam yang digunakan yaitu daun salam tua segar dan tidak memiliki cacat yang diperoleh dari pedagang di wilayah Jember. Daun salam dikeringkan menggunakan microwave dengan daya 723, 537, 420, dan 210 watt dan oven bersuhu 60ºC sebagai pembandingnya. Data yang diperoleh dari kedua metode pengeringan tersebut yaitu data perubahan massa dan warna daun salam. Selanjutnya dilakukan analisis dan uji validitas baik secara grafik maupun statistik menggunakan persamaan Page dan Wang and Singh. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesalahan data menggunakan Root Mean Square Error (RMSE), Coefficient of Determination (R2), dan Mean Relative Percent Error (P).
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hubungan antara besarnya daya dengan laju perubahan massa, serta warna daun salam. Semakin besar daya microwave yang digunakan, semakin singkat pula waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan daun salam. Selain itu besarnya daya microwave dan lamanya waktu pengeringan juga berpengaruh terhadap tingkat kecerahan warna daun salam. Analisis data estimasi dan observasi yang diperoleh dari kedua persamaan memiliki nilai yang relatif sama. Namun jika dibandingkan, persamaan Page memiliki tingkat kesalahan relatif lebih kecil dari persamaan Wang and Singh. Pada persamaan Page nilai terbaik R² dan RMSE yang dihasilkan masing-masing yaitu 0,999 dan 0,007. Kedua nilai tersebut menunjukkan bahwa persen tingkat kesalahan (P) yang dihasilkan pun juga kecil yakni 10,20 % pada microwave daya 723 watt. Sehingga dapat diketahui bahwa pemodelan yang paling tepat untuk pengeringan daun salam menggunakan gelombang mikro yaitu model Page. | en_US |