PENERAPAN MANAJEMEN ASET PADA DAERAH IRIGASI PONDOKWALUH KABUPATEN JEMBER (Studi Kasus di Primer Kencong Timur, Sekunder Besini, Sekunder Gumukmas, dan Sekunder Jati Agung)
Abstract
Ketersediaan air untuk lahan pertanian diwujudakan dalam sistem irigasi,
namun banyak infrastruktur irigasi di Daerah Irigasi Pondokwaluh yang mengalami
penurunan kondisi dan fungsi. Masalah kerusakan aset irigasi yang serius akan
berdampak pada biaya perbaikan yang besar. Namun, kerusakan aset irigasi tersebut
belum diinventariasasi sesuai dengan Pengelolaan Aset Irigasi (PAI). Oleh karena itu,
perlu dilakukan PAI pada aset di Daerah Irigasi Pondokwaluh dengan konsep
manajemen aset untuk menentukan kebutuhan prioritas perbaikan aset irigasinya.
Penelitian ini menilai kondisi (K) dan keberfungsian (F) aset irigasi pada
empat saluran: (i) Saluran Primer Kencong Timur, (ii) Saluran Sekunder Besini, (iii)
saluran Sekunder Gumukmas, dan (iv) Saluran Sekunder Jati Agung. Nilai K dan F
ini disubsitusikan dalam rumus prioritas perbaikan (P) yang kemudian diperoleh
nomor ranking prioritas perbaikan aset irigasi (NP). Penelitian ini juga
menginterpretasi data tanaman dengan pengamatan data tanaman per – tersier tahun
2012 sampai dengan tahun 2013 (2 tahun) dan data debit dengan dengan pengamatan
debit perencanaan dan pembagian air tahun 2008, 2011 sampai dengan tahun 2014 (5
tahun).