dc.description.abstract | Tempe merupakan salah satu produk pangan yang disukai oleh masyarakat.
Tempe merupakan makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang Rhizopus.
Tempe mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti protein,
lemak, karbohidrat, dan mineral. Tempe merupakan sumber protein nabati dan
umumnya berbahan baku kedelai. Konsumsi tempe rata-rata pertahun di Indonesia
Semakin meningkat. Semakin meningkatnya konsumsi tempe maka permintaan
kedelai semakin meningkat. Jumlah produksi kedelai masih lebih rendah dari
kebutuhan kedelai tersebut. Untuk mengatasi ketergantungan kebutuhan kedelai perlu
dilakukan penambahan dengan kacang lokal seperti koro. Koro kratok mengandung
karbohidrat dan protein yang cukup tinggi serta kandungan lemak yang rendah. Koro
kratok memiliki kandungan protein sebesar 19,93%, lemak 1,21%, karbohidrat
61,42%. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan formula yang tepat pada
pembuatan tempe kedelai dengan substitusi koro kratok putih dan mengetahui
pengaruh penggunaan konsentrasi kedelai dan koro kratok putih terhadap
karakteristik fisik, kimia dan organoleptik tempe.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) tunggal yaitu perbandingan proporsi kedelai dan koro kratok
putih . Perbandingan proporsi kedelai dan koro kratok putih yang digunakan yaitu
koro kratok putih 0% : kedelai 100%, koro kratok putih 25% : kedelai 75%, koro
kratok putih 50% : kedelai 50%, koro kratok putih 75% : kedelai 25%, koro kratok
putih 100% : kedelai 0%. Setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Data analisis
sifat fisik, kimia dan organoleptik yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
sidik ragam (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan
New Multiple Range Test (DNMRT) dengan taraf uji 5%.
Berdasarkan hasil analisis fisik, kimia dan organoleptik tempe menunjukkan
bahwa proporsi kedelai dan koro kratok putih berpengaruh sangat nyata terhadap
kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, kadar serat, kesukaan warna.
Berpengaruh nyata terhadap kadar abu, kesukaan keseluruhan. Berpengaruh tidak
nyata terhadap warna, tekstur, kesukaan tekstur, kesukaan aroma, kesukaan rasa,
kesukaan miselium. Hasil uji efektivitas perlakuan tempe yang terbaik pada perlakuan
A3 (koro kratok putih 50% : kedelai 50%) dengan nilai tertinggi yaitu 0.72. | en_US |